Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

Hati Kudus

Ya Tuhan, Hati-Mu, itu Adalah Engkau sendiri Engkau mencintai dengan sepenuh hati. Dari palungan sampai di kayu salib, kelembutan dan kekuatan cinta muncul dari dalam Hati-Mu   dengan kecemerlangan yang tak tertandingi ... Rahmat menyertai langkah-Mu di mana-mana kekuatan cinta Hati-Mu tidak pernah pudar. Ketika Domba yang hilang ditemukan kembali Engkau membelainya, membawanya ke bahuMu dan membawanya kembali  ke padang rumput yang hijau Engkau sangat senang karena kegembiraanMu 'merasuki hati-Mu Dari mana pengampunan yang Engkau berikan dengan sangat murah hati kepada wanita Samaria? kepada Maria Magdalena? Tentu Dari hati-Mu! Dari mana Kemurahan hatiMu yang tak terhingga bagi orang-orang berdosa, belas kasih yang lembut bagi mereka yang menderita?   Sekali lagi Dari Hati-Mu ... Untuk berbakti kepada-Mu, Aku harus sepenuh hati untuk-Mu, sepenuh hati bagi orang lain dalam pertumbuhan yang kekal

BUMI, ADA DI TANGAN KITA !!

" Rumah k ita terbakar dan k ita mencari tempat lain ," Mantan Presiden Perancis, Jacques Chirac mengatakan hal ini pada tahun 2002 dalam pembukaan pidatonya di Johannesburg mengenai perubahan iklim.   Lima belas tahun kemudian, penegasan ini lebih relevan dari sebelumnya. Seseorang akan tergoda untuk menambahkan: bagaimana seseorang bisa tidur sementara separuh dari semua spesies hidup di Bumi, hewan dan tumbuhan, terestrial dan kelautan, bisa hilang sebelum akhir abad ini? Yah memang benar. Selama dua setengah abad terakhir, aktivitas manusia yang diperkuat oleh revolusi industri telah memulai serangkaian degradasi ekosistem, penggundulan hutan, pertanian intensif, penangkapan berlebih, perburuan, manipulasi lahan, pencemaran dasar air tawar dan air lait. Itu semuanya mempengaruhi perubahan iklim global. Oleh karena itu, b umi tempat kita berpijak, tempat di mana Tuhan ingin tinggal dekat dengan kita, semakin tidak indah. Begitulah kira-kira kesan umum

IDENTITAS KABUR KARENA HARTA DUNIAWI !!!

Injil hari ini adalah perumpamaan yang mengungkap realitas manusia setelah kematiannya. Yesus memberitahu kita tentang harga atau hukuman berdasarkan perilaku kita. Dalam injil terlihat jelas K ontras antara orang kaya dan orang miskin. Kemewahan dan ketidakpedulian orang kaya; situasi menyedihkan Lazarus, dengan anjing-anjing yang datang untuk menjilat boroknya (lihat Lukas 16,19-21). Kita bisa berpikir, di mana posisi kita sesuai dengan injil hari ini ? Masyarakat kita mendorong kita untuk hidup dengan baik setiap saat. Dengan kenyamanan dan kesejahteraan, menikmati dan tanpa khawatir. Hidup untuk dirinya sendiri, tanpa memperhatikan orang lain, atau paling tidak, hanya mengkhawatirkan apa yang diperlukan untuk menenangkan hati nurani kita, tapi tidak dengan rasa keadilan, cinta atau solidaritas. Orang kaya dari perumpamaan ini didefinisikan oleh apa yang dimilikinya, dia tidak memiliki identitas, tidak ada nama. Pencarian kekayaan dan keamanan manusia menunjukkan k