Langsung ke konten utama

MENJADI PRIBADI YANG ANTUSIAS DALAM KEHIDUPAN SPIRITUAL…




Dalam English Dictionary Collins dikatakan bahwa seorang yang antusias adalah pribadi yang begitu tertarik pada suatu kegiatan atau subyek tertentu dan banyak menghabiskan waktu untuk kegiatan itu. (An enthusiast is a person who is very interested in a particular activity or subject and who spends a lot of time on it). Dalam kamus disertakan contoh: He is a great sports enthusiast. Kalau olah raga menjadi pilihan, maka si Andi misalanya menghabiskan banyak waktu untuk kegiatan olah raga itu.
Dalam bidang rohani pun, kita bisa terapkan spirit antusias. Antusiasme memainkan peran penting dalam pertumbuhan rohani pribadi kita.  Tanpa itu, kita tidak termotivasi untuk membaca Alkitab atau menggunakan waktu dalam doa. Dengan demikian yang terjadi adalah kehidupan rohani kita menjadi kering. Hari demi hari, jika tanpa adanya semangat antusiasme bukan tidak mungkin kita akhirnya menyerah dan menggunakan segala macam alasan, seperti kurangnya waktu atau kelelahan. Ketika kehidupan rohani kita rapuh, kita menjadi tidak efektif mengambil bagian dalam membangun kerajaan Allah di dunia.
Menarik bahwa Pater Jules Chevalier adalah seorang pribadi yang sangat antusias akan apa yang diyakininya. Apa yang diyakininya diwartakan kepada sebanyak mungkin orang untuk suatu cita-cita « dunia baru. » Tanda bahwa Jules Chevalier adalah seorang yang sungguh-sungguh antusias adalah semangat kerja kerasnya untuk karya dan cita-citanya. Selama di seminari tinggi Bourges dia mengolah hidup rohaninya sedemikian rupa dengan berbagai bimbingan rohani, bacaan rohani, serta studi yang serius tentang pokok-pokok teologis. Dia akrab dengan devosi kepada  kepada Hati Kudus Yesus sejak kecil, tapi saat mempelajari Kristologi di Seminari di Bourges, Prancis,  ruang lingkup, penting dan relevanya masuk ke dalam kalbunya. 'Doktrin ini langsung masuk ke dalam hati saya. Semakin jauh saya masuk ke dalamnya, semakin banyak luapan hati baru yang saya alami di sana '(Chevalier 1989: 13).
Bukan hanya itu, dia juga berusaha menulis ide-idenya tentang Hati Kudus dan Bunda Hati Kudus, walau pun menurut Piperon, Jules Chevalier bukanlah seorang yang pandai, tetapi seorang pekerja keras. Hal itu membawanya pada cinta tak berkesudahan akan « devosi kepada Hati Kudus Yesus. » Bacaan rohani yang paling diminatinya adalah adalah buku-buku mengenai Margareta Maria Alacoque yang ditulis oleh uskup Languet. Dalam Persoanal Notes-nya, Jules Chevalier menulis : »tulisan tersebut membangkitkan dalam diriku hasrat untuk menjadi rasul devosi ini yang diberikan sendiri oleh Tuhan kepada dunia, sebagai sarana untuk menguduskannya dan yang Ia inginkan agar disebarkan di mana-mana. »[1]
Dalam konteks Spiritualitas Hati, Chevalier hidupi dalam ajaran dan tindakan nyata. P. Hans Kwakman menulis : »Chevalier adalah seorang pribadi yang biasa, dengan talenta-talenta yang biasa, seperti yang ditunjukkan oleh teman-temannya. Akan tetapi, dia menjadi seorang rohaniwan besar dengan membiarkan dirinya ditangkap oleh antusiasme dan cinta kepada Yesus. Cintanya yang mendalam itu ia pupuk selama hidupnya. Ia menunjukkan kepada kita apa yang akan terjadi pada orang-orang biasa, ketika mereka membiarkan diri ditangkap oleh Yesus, sambil tetap setia kepada Roh yang bekerja di dalam dirinya.”[2]

Bagaimana menghidupi semangat antusias UNTUK KEHIDUPAN ROHANI?
1.       Untuk lebih antusias, bertindak lebih antusias –(To become more enthusiastic, act more enthusiastic) ini adalah aturan pertama antusiasme menurut  Frank Bettger. Dia mengatakan bahwa "Memaksakan diri untuk bertindak antusias, dan Anda akan menjadi lebih antusias. "Pengusaha Amerika Edward B. Butler (1853-1928) juga memiliki pandangan yang sama. Dia berpendapat:
"Ada orang yang memiliki antusiasme untuk 30 menit – yang lain memiliki antusiasme selama 30 hari, tetapi orang yang memiliki antusiasme selama 30 tahun yang membuat kesuksesan untuk hidupnya." Lihatlah betapa semangat antusiasme Jules Chevalier akan Yesus-Hati-Nya dijalankan sepanjang hidupnya, sebagaimana ditulis oleh P. Hans di atas. Hal itu berbuah pada misi tanpa batas-bermula dari kota kecil Issoudun-Perancis, kini keluarga Chevalier yang menyebarkan dan menghidupi spiritualitas Hati hadir di lima benua untuk menggemakan nada dasar yang sama, yakni:” Semoga Hati Kudus Yesus dikasihi di mana-mana.”
2.     Menetapkan cita-cita Anda dan apa yang perlu Anda lakukan untuk mencapainya
Saya yakin kita semua tahu aturan ini. Semua sudah pernah mendengar sebelumnya, tetapi jika Anda belum melakukannya, duduk dan menuliskan rencana hidup, sudah hampir pasti bahwa kehidupan menjadi datar-datar saja. Lawrence J. Peter, penulis dari The Peter Principle, mengatakan:
 "Jika Anda tidak tahu ke mana Anda akan pergi, Anda mungkin akan berakhir di tempat lain. " Jules Chevalier tahu betul cita-citanya dan apa yang perlu dia lakukan.
3.     Ingatlah bahwa sebuah kemajuan apapun, termasuk dalam hidup rohani, tergantung juga bagaimana kita membangun relasi hidup harian. Jika kita banyak memilik teman yang memiliki semangat antusias, kita sedikit demi sedikit akan menjadi antusias. So, Surround yourself with enthusiastic peopleEnthusiasm really is contagious… kalau mau agar hidup rohani menjadi lebih matang, maka kita pun perlu bergaul dengan orang-orang yang memiliki iman yang mendalam. Iman yang mendalam bukan tanpa pergumulan. Pergumulan itu adalah salah satu tanda “antusias”. Sering kita mendengar ungkapan curhat dari teman-teman atau rekan kerja atau bahkan keluarga kita mengenai pergumulan hidup rohani. Ada yang merasa kurang fokus ketika menghadiri perayaan ekaristi, hati merasa kosong, hambar, dan hampir tak berdaya, apalagi diterpa badai kehidupan lainnya seperti kehilangan orang-orang yang dicintai, kehilangan pekerjaan, keretakan rumah tangga, dll. Kalau ada pergumulan, tanda bahwa orang itu mau berkembang dalam hidup rohaninya. Semua manusia pernah melewati masa-masa “malam gelap kehidupan.” Kita tidak sendirian. Semua orang kudus lewati jalan yang disebut « pertobatan hati. » Jika diolah terus pasti menemukan jalan keluar yang gilang gemilang. Bergaulah dengan orang-orang seperti itu yang selalu mau maju dalam kehidupan spiritual…
Akhirnya bersama Henry Ford kita bisa berujar:”...
"Saya bisa melakukan apa-apa jika saya memiliki antusiasme."
So sahabat yang baik, tampak bahwa antusiasme adalah ragi yang membuat harapan Anda naik ke bintang-bintang. Dengan itu, ada prestasi. "Tanpa itu yang ada hanyalah alibi."

MARI BERMENUNG!!
Sebagai bahan permenungan mengenai topik antusiasme saya mengajak kita semua untuk melihat kutipan-kutipan Kitab Suci ini: Matt: 5:16; Roma 12:11; Galatia 6:9; Kolose 3:23; 4:7-8. Dalam ayat-ayat tersebut terlihat jelas bahwa antusiasme akan memungkinkan kita untuk mengatasi kekecewaan dan kemunduran, sehingga kita dapat lebih membangkitkan pikiran positif, optimis, bersemangat, bahkan ketika ada tantangan besar sekali pun. Antusiasme ibarat bahan bakar yang memberdayakan kita orang Kristen untuk tidak gentar memberikan kesaksian hidup dan cinta kasih tulus kepada siapa pun. Antusiasme itu seperti pipa yang  melaluinya mengalir energi untuk senantiasa serius dan tak kenal lelah dalam pelayanan.
Dengan adanya antusiasme, muncul hasrat menggebu untuk melakukan yang terbaik bagi kemuliaan Tuhan, seperti yang ditunjukkan oleh pater Jules Chevalier. “Saya tidak pernah melihatnya mengganggur sekejap saja. kekuatannya untuk berkarya benar-benar di atas rata-rata…Hal ini menerangkan banyaknya karya-karya penting yang ia tinggalkan sebagai warisan bagi murid-muridnya,” demikian kesaksian Pater Piperon atas semangat antusiasme yang begitu besar dari pater Jules Chevalier.
Sahabatku, apatis, ketidakpedulian, dan kemalasan adalah lawan dari antusiasme. Orang yang apatis senatiasa berpikir kebesaran pada  masa lalu. Sikap apatis menghancurkan semangat dan pengabdiannya. Kemalasan tidak lain adalah sebuah bentuk ketakutan untuk perubahan. Mereka tidak ingin meninggalkan zona nyaman mereka. Menolak perubahan menjadi prasyarat adanya hati yang tidak rela dan keras untuk Tuhan, atau tidak adanya energi untuk mengikuti Kristus. Jadi, penyakit apatis, gosip, kesombongan, legalisme, fitnah, kemalasan--daftar bisa diperpanjang--akan mengambil tempat antusiasme!  Berikut adalah contoh-contoh semangat antusiasme yang terdapat dalam Kitab Suci yang bisa kita jadikan sebagai bahan permenungan pribadi (2 Samuel 6:12-15; Nehemia 2:17-20; Yohanes 2:13-17; Filipi 3:4-14)·   SELAMAT BERMENUNG !!    


[1] Personal Notes, hlm. 13.
[2] Hans Kwakman, MSC, Karisma Jules Chevalier dan Identitas Keluarga Chevalier, hlm. 29.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug