Langsung ke konten utama

SANTO YOSEPH: TELADAN DAN PELINDUNG PARA PENCINTA HATI KUDUS YESUS


Dalam setiap doa bersama, tak lupa para anggota keluarga spiritual yang tergabung dalam Keluarga Chevalier di seluruh dunia meminta doa kepada santo Yoseph. Hal ini begitu hidup dalam kalangan para anggota Keluarga Chevalier di Indonesia. Yah tentunya ini sesuai dengan pengalaman pribadi saya karena para Keluarga Chevalier di Perancis sudah sangat jarang berdoa dengan rumusan Santo Yoseph,  teladan dan pelindung para pecinta Hati Kudus Yesus.”  Walau demikian mereka tetap melihat Santo Yoseph sebagai teladan dan pelindung bagi para keluarga Chevalier yang mencintai hati Putra-Nya.

Devosi kepada Hati Kudus Yesus menurut Jules Chevalier, yang saat ini lebih trend  disebut “Spiritualitas Hati” lahir dalam konteks penyakit zaman. Spiritualitas Hati dilihat oleh Jules Chevalier sebagai obat penyembuh penyakit zaman. Singkatnya gereja, secara khusus di Perancis mengalami masa sulit. P. Jules Chevalier sendiri hidup dalam masa kepausan Pius IX. Paus Pius IX (bahasa Italia: Pio; 13 Mei 1792 – 7 Februari 1878), dengan nama asli Giovanni Maria Mastai-Ferretti, adalah kepala Gereja Katolik sejak 16 Juni 1846 hingga kematiannya pada 7 Februari 1878.

Pater Jules Chevalier yang ditahbiskan pada 14 Juni 1851 mendirikan kongregasi MSC pada tanggal 8 Desember 1854. Kongregasi itu kemudian diakui oleh Paus Pius IX  dengan dekrit 12 Juni 1874 dan 12 Januari 1877. Pada 25 Maret 1881, Pater Chevalier menanggapi dengan baik panggilan Paus Leo XIII yang meminta pengiriman misionaris di Melanesia dan di Mikronesia. Bidang misionaris baru ini memberikan substansi pada mimpinya yang ia sintesiskan dalam motto yang diberikan kepada misionarisnya: "Dikasihilah Hati Kudus Yesus di seluruh dunia" (Ametur ubique terrarum Cor Jesu sacratissimum).

 

SANTO YOSEPH: dalam masa kepausan Pius IX dan Leo XIII

Di atas kita melihat bahwa dua paus yang turut berpengaruh dalam kegiatan misi Pater Jules Chevalier adalah Paus Pius IX dan Paus Leo XIII. Pada masa kepausan Pius IX, Eropa termasuk semenanjung Italia, berada di tengah-tengah pergolakan politik yang cukup besar. Dalam masa-masa sulit bagi Gereja, Paus tersebut mempercayakannya kepada perlindungan khusus dari Santo Joseph, dan menyatakannya sebagai  Pelindung Gereja Katolik” sebagaimana tercantum dalam  CONGRÉGATION DES RITES, Décret Quemadmodum Deus (8 décembre ,1870):1. C., p. 283.

Paus Leo XIII dengan nama asli Gioacchino Vincenzo Raffaele Luigi Pecci  yang memegang jabatan antara tahun 1878-1903  juga tak lupa melihat  Santo Yoseph sebagai pelindung gereja katolik. Paus Leo XIII menulis: […] Oleh karena itu, wajar dan sangat layak bahwa santo Joseph, sama seperti ia pernah mendukung semua kebutuhan keluarga Nazareth dan menguduskannya dengan perlindungannya, ia sekarang dengan perlindungan surgawi membela dan melindungi Gereja Yesus Kristus”.

Bagi saya, dua paus tersebut memberi pengaruh besar kepada Pater Jules Chevalier untuk melihat Santo Yoseph sebagai teladan dan pelindung para pecinta Hati Kudus Yesus. Pada tanggal 9 September 1855: pada hari raya Nama Suci Maria, diadakan instalasi komunitas MSC Issoudun dan pemberkatan kapel pertama. Tempat suci pertama ini memiliki tiga altar: yang pertama didedikasikan untuk Hati Kudus, yang kedua untuk Bunda Hati Kudus kita, dan yang ketiga untuk Santo Joseph, dimana Jules Chevalier kemudian memberikannya  gelar Sahabat Hati Kudus ( d'Ami du Sacré Cœur).  Sebutan inilah yang pertama-tama diakui oleh Roma, khususnya pada kesempatan khotbah yang diberikan untuk menghormati Santo Yoseph dan atas nama Paus Leo XIII oleh Uskup Anivitti, Uskup Caristo, di Gereja Bunda Hati Kudus Roma pada tanggal 19 Maret 1881.

"Atas nama St Leo XIII saya datang untuk memberi selamat kepada para Misionaris Hati Kudus atas devosi besar yang, di dalam gereja kelahiran kembali ini, mereka menyebut St Yoseph, dengan sebutan « Sahabat Hati Kudus ». [...]

Ya, Santo Yoseph  dihormati di sini, di gereja Bunda Hati Kudus ini, dengan semangat yang semakin besar. Tidakkah bapa bangsa yang mulia ini menjalankan hak cinta yang terkuat dan paling lembut kepada Hati Ilahi Yesus, dan kepada Hati Maria yang Tak Bernoda? Sebagai ayah angkat Yesus, bukankah ia layak mendapatkan penghormatan dan terima kasih dari semua orang Kristiani? Haruskah namanya disembunyikan di antara tembok-tembok rumah kecil Nazaret? Akankah dia masih tetap dalam kegelapannya yang sederhana, keturunan keluarga kerajaan Daud? Ah! seluruh bumi ada di kakinya! ... "[1]

Keputusan Kongregasi Suci Inkuisisi kemudian mengganti sebutan Santo Yoseph: Sahabat Hati Kudus dengan Teladan dan Pelindung Hati Kudus para sahabat Hati Kudus atau pencinta Hati Kudus Yesus (Modèle et Patron des amis du Sacré Cœur).

" Santo Joseph adalah teladan dari semua orang yang mencintai Hati Kudus, artinya dia telah tiba dalam cinta Hati Yesus ini sedemikian rupa sehingga tidak mungkin bagi kita untuk melebihi dan bahkan mencapainya. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba meniru dia dengan memohon bantuan dan perlindungannya. Itulah sebabnya Gereja menyatakan tidak hanya Model tetapi juga Pelindung semua orang yang mencintai Hati Kudus dan ingin maju dalam cintanya ... Oleh karena itu, kita akan sering meletakkan di bibir kita doa permohonan yang mulia ini: Santo Joseph Teladan dan Pelindung  Para Pencinta Hati Kudus, doakanlah kami. "[2]

 

 Santo Yoseph bagi Para Keluarga Chevalier saat ini ?

Kita yang hidup pada pada zaman setelah konsili Vatikan II tentu memiliki keyakinan yang sama, bahwa Santo Yoseph adalah teladan dan pelindung bagi kita semua. Dalam eksortasi apostolik REDEMPTORIS CUSTOS, Paus Yohanes Paulus II secara khusus mendalami santo Yoseph dalam hidup Kristus dan Gereja-Nya. Secara khusus nomor 45 dari eksortasi itu, Paus Yohanes Paulus II secara jelas menyebut santo Yoseph sebagai Pelindung dan teladan bagi umat beriman. Paus berkebangsaan Polandia itu menulis: “Selain perlindungan efektif dari santo Joseph, Gereja memiliki keyakinan pada teladannya yang patut dicontoh, sebuah contoh yang tidak menyangkut keadaan kehidupan tertentu tetapi diusulkan kepada seluruh komunitas Kristen, apa pun kondisi dan tugasnya. Seperti yang dinyatakan dalam Konstitusi Konsili Vatikan II tentang Wahyu Ilahi, sikap mendasar dari seluruh Gereja harus dari “mendengarkan” Firman Tuhan” , yaitu, dari kesiap-sediaan mutlak untuk dengan setia melayani kehendak Allah yang menyelamatkan yang dinyatakan dalam Yesus. Dari permulaan Penebusan manusia, kita menemukan model ketaatan inkarnasi, setelah Maria, tepatnya dalam diri Santo Yoseph.”

Bahkan hari ini, kita memiliki banyak motif untuk berdoa dengan cara yang sama: “SANTO YOSEPH TELADAN DAN PELINDUNG PARA PENCINTA HATI KUDUS YESUS, DOAKANLAH KAMI.” Kita memiliki alasan permanen untuk merekomendasikan setiap orang kepada Santo Joseph secara khusus dalam membangun budaya CINTA.  Bukankah menurut Jules Chevalier, Santo Yoseph adalah  Model tetapi juga Pelindung semua orang yang mencintai Hati Kudus dan ingin maju dalam KASIH?  Sudah pasti bahwa doa ini dan sosok Santo Joseph SANGAT relevan baru bagi Gereja zaman kita. Konsili Vatikan II sekali lagi membuat kita semua sadar akan “keajaiban Allah”, “ekonomi keselamatan” yang darinya Santo Joseph adalah pelayan.

Kita saat ini beada dalam “Tahun istimewa Santo Yusuf”, dari 8 Desember 2020 hingga 8 Desember 2021, yang diprakarsai oleh Paus Fransiskus. Dalam surat apostoliknya Patris Corde (dengan hati seorang ayah), Paus Fransiskus mengenang ulang tahun ke-150 proklamasi Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Universal oleh Paus Pius IX. "Pandemi Covid-19," tulis Paus, "membuat kita memahami pentingnya orang biasa, mereka yang jauh dari sorotan, menunjukkan kesabaran, menanamkan harapan dan memastikan bahwa tanggung jawab bersama yang nyata tercipta. St Joseph, pria yang tidak diperhatikan, pria yang hadir setiap hari, bijaksana dan tersembunyi, namun memainkan peran yang tak tertandingi dalam sejarah keselamatan. " Tujuan dari surat apostolik ini adalah untuk meningkatkan kasih kepada santo agung ini, mendorong kita untuk memohon perantaraannya dan untuk meniru kebajikan dan antusiasmenya. Demikian yang diharapkan oleh Paus Fransiskus.  Semoga Santo Yoseph menjadi bagi kita semua guru dalam pelayanan misi di mana pun kita diutus dalam mewartakan Hati Kudus Yesus. Santo Yoseph, teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus. Doakanlah kami. Amen.

 ISSOUDUN, 2 MARET 2021

YONGKI WAWO, MSC

 



[1] Extraits du Discours de Mgr Anivitti, 19 mars 1881, in R.P. Chevalier, Le Sacré Cœur de Jésus, Issoudun, 1900 (4° éd.).

 

[2] Jules Chevalier, cité in R.P. Charles Piperon, Le T.R.P. Jules Chevalier, Lille - Bruges, Société Saint-Augustin, Desclée, De Brouwer, 1924.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug