Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2025

DEVOSI KEPADA HATI KUDUS YESUS BERAKAR DALAM KITAB SUCI PERJANJIAN LAMA

  PENDAHULUAN Inti Pemikiran Jules Chevalier: Devosi yang Berakar dalam Wahyu Ilahi P. Jules Chevalier (1824–1907), pendiri Tarekat Misionaris Hati Kudus (Missionnaires du Sacré-Cœur), menegaskan bahwa  devosi kepada Hati Kudus Yesus bukanlah devosi baru atau sentimental , melainkan  berakar dalam seluruh sejarah keselamatan , bahkan sejak  Perjanjian Lama . Ia membuka refleksinya dengan kutipan mendalam: «  Dieu est charité  » (1 Jn 4,16) —  Deus caritas est. “Allah adalah kasih.” Chevalier memandang seluruh rencana keselamatan sebagai  manifestasi kasih Allah  yang berpuncak dalam  Inkarnasi Sabda , ketika  “le Verbe s’est revêtu du manteau de notre chair”  —  Sabda mengenakan jubah kemanusiaan kita . Dengan kata lain,  Hati Kudus Yesus adalah lambang nyata kasih Allah yang kekal dan tak terbatas  yang kini menjadi kelihatan dan dapat disentuh dalam diri Kristus. Dalam Perjanjian Lama: Benih Devosi kepada Hati ...

Renungan Harian: Orkestra Rohani Dalam Hidup Membiara

Disiplin Hidup Membiara Sebagai satu keluarga rohani, para Misionaris Hati Kudus Yesus dipanggil untuk memiliki satu pikiran dan tujuan. Ini tidak berarti mengabaikan karunia pribadi; sebaliknya, mereka harus berusaha untuk mencapai karunia yang lebih tinggi, yang diberikan oleh Roh Kudus secara berbeda kepada setiap orang. Meskipun memiliki keragaman karunia, mereka harus tetap bersatu dalam cara bertindak. Mereka harus menjaga disiplin diri yang baik, yang memungkinkan segala sesuatu berjalan dengan teratur dan harmonis. Setiap anggota mengatur kehidupan dan praktik mereka dengan tujuan yang sama, bergerak maju bersama seperti satu orang yang memiliki satu hati dan satu pikiran. Dalam menjalankan misi mereka untuk melayani sesama, para misionaris tidak boleh melupakan pentingnya kehidupan kontemplatif. Mereka harus menyeimbangkan karya-karya pelayanan aktif dengan waktu untuk berdoa dan merenung, di mana mereka tetap dekat dengan Tuhan.       (Konstitusi ...

Semangat Anawim dalam Hidup Membiara

Tulisan berikut ini adalah sebuah ringkasan dari Bab V, buku tulisan E. J Cuskelly, MSC dengan Judul “ Un Coeur Nouveau et un Esprit Nouveau .” Dalam tulisan itu, kita diingatkan untuk memiliki kualitas atau semangat  Anawim/ "Hati Yang Miskin". Kata “saya” dalam tulisan ini merujuk pada E. J Cuskelly, MSC. Selamat membaca dan bermenung:  Rasa Haus Akan Allah dan  Hati yang Terbuka Kardinal Pironio, Prefek Kongregasi Sakral untuk Kaum Religius, mengatakan, "anawim yang sejati adalah rasa haus akan Allah, kebutuhan untuk berdoa, kerentanan diri, dan harapan pada Dia yang segalanya mungkin bagi-Nya." Saya akui saya mulai lelah dengan diskusi tentang hidup religius. Para rohaniwan sering berkumpul hanya untuk membicarakan gaya hidup, rumah, atau mobil mereka. Lalu, seseorang akan berkomentar bahwa ada banyak orang yang lebih miskin dari mereka, dan seketika muncullah perasaan bersalah. Namun, karena sulit mengubah banyak hal praktis, kita akhirnya hanya menyimpulkan, ...