Langsung ke konten utama

BABAK BARU DALAM MISI DI ISSOUDUN-PERANCIS





Minggu, 17 September 2017 langit Issoudun-Perancis tampak gelap. Hujan tiada henti sejak pagi hingga sore hari di wilayah yang dikenal dengan nama daerah Berry. Hujan dan dingin, tidak mematahkan semangat umat paroki Saint Vincent en Champagne Berrichonne untuk datang ke Issoudun. Mereka berbondong-bondong datang ke kapela St. Bernard di samping rumah pastoran yang baru direhab di Issoudun untuk mengikuti dua acara penting, yakni: perutusan team pastoral baru (P. Emerson, P. Martin, P. Gabriel, P. Sebastian, P. Yongki) untuk memulai karya pastoral di paroki wilayah Issoudun serta pemberkatan rumah pastoran yang baru direhab. 


Sebagaimana pada hari Minggu Quasimodo, 19 Maret 1872 P. Chevalier diutus untuk menjadi pastor paroki St. Cyr, Issoudun bersama kedua pastor rekan P. Paulin Gergelin, MSC dan P. Desire Albert, MSC dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh P. Appe, Vikaris Jendral keuskupan Bourges, kali ini pun perutusan team pastoral baru dirayakan dalam perayaan ekaristi yang dipimpin oleh Vikaris Jendral keuskupan agung Bourges, P. Eric Vinçon. Sejarah terulang lagi. P. Eric menerangkan bahwa Uskup tidak sempat datang ke Issoudun karena hari ini ada kegiatan serupa di Chateroux, namun secara spirit dia ada bersama umat wilayah Issoudun. 

Dalam rencana, sebenarnya perayaan ekaristi berlangsung di halaman rumah pastoran yang baru, namun karena cuaca tidak mendukung maka perayaan ekaristi pun berlangsung di kapela St. Bernard. Dalam perayaan ekaristi, P. Raymond Lievre mewakili provincial MSC Perancis-Swiss pada awal perayaan ekaristi memperkenalkan masing-masing anggota team pastoral yang baru. Perayaan ekaristi yang berlangsung penuh khihmat itu dihadiri oleh lebih dari 100 umat, termasuk anak-anak. Dalam khotbanya, P. Erik mengharapkan agar umat Issoudun menerima para team pastoral yang baru sebagaimana adanya mereka dengan latar belakang budaya mereka masing-masing. Para team pastoral yang baru diharapkan bisa menjadi misionaris belaskasih yang siap menuntun domba-domba ke jalan yang benar, serta berjalan di depan, di tengah, dan di belakang umat Allah dalam semangat kasih.

P. Emerson sebagai pastor paroki berjanji untuk menjalakan misi di Issoudun dengan segenap kemampuan yang ada. Satu kata kunci baginya agar pelayanan pastoral bisa berjalan dengan baik adalah”kerja sama”. Dengan demikian dia mengharapkan agar semua anggota team pastoral dan semua elemen penting dalam paroki bisa bergandengan tangan, bekerja sama demi terwujudunya misi di daerah yang indah, Issoudun. Ia tak lupa mengutip lagi kata-kata inspiratif salah satu uskup di Quebec untuk membakar semangat kebersamaan “kerja sendiri memang lebih cepat, tetapi kerja sama hasilnya lebih banyak dan kita bisa bergerak lebih jauh. ”
Hal unik dalam Perayaan Ekaristi:
1.          Perarakan masuk dibuka oleh satu orang pembawa baner tema tahunan “TOUS APPELES! Serta enam orang pembawa baner dari 6 poles penting paroki St. Vincent yakni: Ambrault, Charost, Issoudun, Mareuil, Reuilly, dan Vatan.
2.          Pada bagian persembahan, umat membawa hasil bumi, seperti buah-buahan, dll. Hal yang biasa di Asia, Afrika, dan Amerika, namun mungkin tidak biasa di Eropa, sejauh pengalaman saya.
3.          Pada bagian persembahan ada anak-anak yang membawa bendera asal dari para team pastoral yang baru, yakni bendera Rep. Dominica, India, Cameroun, Indonesia dan juga Perancis.
4.          Dalam perayaan ekaristi, P. Eric meminta anak-anak maju ke depan altar bergabung bersama para pastor untuk mendaraskan doa Bapa Kami sampai Doa Damai. Diakon Bruno Thurneyssen dalam ajakan memberi salam damai satu kepada yang lain meminta anak-anak itu untuk membawa damai kepada umat yang ada di bangku umat. 

Setelah perayaan ekaristi dilanjutkan dengan pemberkatan rumah pastoran yang baru. Umat dan para imam rela berdiri di bawa hujan rintik-rintik untuk acara tersebut. Setelah itu, dilanjutkan acara makan siang bersama. Para anggota team pastoral yang baru membaur di tengah umat dan merayakan suka cita bersama sampai sore hari. Terima kasih semuanya. Doakan para anggota team pastoral Issoudun yang baru agar mereka bisa menjiwai semangat P. Chevalier dalam menjalankan misi di daerah Issoudun. Bunda Hati Kudus. Doakanlah kami. P. Jules Chevalier. Doakanlah kami. Amen 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug