Langsung ke konten utama

GERAKAN "BUKA HATI"

Rita Cleuren (kanan)  dan seorang anggota Keluarga Awam Chevalier

Pada 23 november 2018, Setelah sarapan pagi, pater Hans Kwakman, MSC mengajak saya untuk melihat mobil Renault yang akan kami gunakan untuk perjalanan ke Belanda pada awal bulan Desember 2018. Intinya  untuk mengisi cairan pembersih kaca.
Setelah itu, saya masuk ke ruang kerja saya. Saya membuka email untuk hari ini . Wah ternyata ada bingkisan kisah menarik dari Rita Cleuren, sahabat “Keluarga Chevalier” di Belgia. Dia menulis kisah menarik keluarga Chevalier di sana.
Menurut Rita, Awam Chevalier di Belgia berubah nama menjadi “Open Heart Movement”. Dalam gerakan itu, mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan  kepada diri sendiri: Seperti apakah hidup dengan “Open Heart”? Apakah saya menjalani kehidupan seperti itu? Bagaimana Yesus melakukannya? Dan apakah saya, atau apakah kita sedang bergerak?

Gerakan “Hati yang terbuka di Belgia” terinspirasi dari semangat Paus Fransiskus
. Sejak hari dia terpilih, Paus Fransiskus berulang kali mengatakan: “Gembala yang Baik akan meninggalkan sembilan puluh sembilan domba dan mencari yang hilang sampai dia menemukannya. Hari ini adalah sebaliknya: sembilan puluh sembilan domba hilang dan hanya satu domba yang tersisa di kandang domba (Gereja). Jika kita ingin menjadi Gembala yang Baik, kita harus pergi dan mencari banyak domba yang hilang. Kita harus keluar di jalanan!
“Memang itu bukan tugas yang mudah! Kita tidak terbiasa melakukan ini. Kita selalu senang menyambut pendatang baru di komunitas kita, tetapi kita sebenarnya tidak melakukan sesuatu untuk menarik mereka dan mengundang mereka. Kita ingin menunggu mereka ...
tetapi mereka tidak datang lagi. Jadi mengapa kita tidak keluar dan menemukannya?,” itulah keyakinan para awam Chevalier di Belgia yang “mau membuka hati mereka untuk orang-orang di jalanan.”


Pada akhir pekan 9 dan 10 November itu akan terjadi ... mereka siap untuk keluar di jalanan! Tapi bagaimana caranya? Bagaimana Anda menjawab orang yang tidak Anda kenal?
Mungkin kita bisa menawarkan sesuatu kepada orang lain? Mereka memutuskan untuk mengambil sedikit frasa yang tergantung di dinding seorang bocah 12 tahun:
Saya adalah siapa saya dan saya keren, karena apa yang Tuhan ciptakan, bukanlah sampah”

Hal pertama yang
mereka lakukan selama akhir pekan adalah merenungkan aspirasi: untuk hidup dengan hati yang terbuka.
Semua peserta diundang untuk berbagi pengalaman pribadi.
Kisah-kisah ini mengarah pada pertanyaan-pertanyaan berikut: “Bagaimana kita keluar di jalanan dengan Open Heart? "" Apakah ini yang ingin saya lakukan?Atau apakah saya lebih suka melakukan hal lain di "Pusat Santo Paulus (pusat kegiatan awam Chevalier di Belgia)?"

Sebelas dari tujuh belas orang dewasa siap untuk "pergi misi" di jalan-jalan Louvain. Berdua atau bertiga, mereka menuju lokasi yang dipilih sebelumnya. Mereka mendorong diri mereka  sendiri dan satu sama lain dan mulai berbicara kepada orang-orang yang lewat.


Tiga orang pertama yang saya temui, sama sekali tidak tertarik.
Lalu saya menuju ke “Naamsestraat”di mana saya berhenti di depan Sint-Michielskerk (Gereja Saint-Michael)."Yesus, aku berdiri di sini di depanmu, beri aku kata-kata yang tepat, Lihatlah mataku sendiri ..."
Dan kemudian semuanya dimulai ...Setidaknya dua dari tiga orang yang saya tuju, terbuka untuk percakapan kecil. Setelah membaca kalimat anak kecil itu di kertas kuning, dan kontak mata pendek, saya bertanya kepada mereka yang berikut "Apakah Anda pikir Anda keren?" Dan kemudian "apakah Anda (masih) percaya pada Tuhan? Itulah pertanyaann dari Germaan, salah satu anggota awam Chevalier di Belgia kepada orang-orang yang dia jumpai.


Ini adalah awal dari banyak pembicaraan yang menarik. Hanya 2 dari 15 hingga 20 orang yang saya ajak bicara untuk menganggap diri mereka "keren". Dan iman kepada Tuhan jelas jatuh bebas.
Namun demikian, orang-orang terpesona oleh inisiatif kami ... mereka mengatakan kepada kami untuk melanjutkan.
Seorang pria memberi tahu saya betapa pahitnya dia dalam hidup.
Siswa muda mengatakan kepada saya bahwa mereka tidak memikirkan pertanyaan-pertanyaan ini ...tetapi mereka dengan senang hati mengambil kertas kuning kecil dengan kalimat di atasnya.


Sangat sering, orang bertanya kepada saya apa yang menginspirasi / mendorong saya untuk melakukan ini?Apakah Anda anggota dari suatu asosiasi / gerakan tertentu? Di sisi belakang kertas, mereka membaca: “Apakah Anda ingin tahu lebih banyak? Kunjungi situs web baru kami: www.openhartbeweging.be.



Kembali ke pusat setelah misi kecil , kami ingin sekali mendengar bagaimana hal itu terjadi. Mereka yang tinggal di Center Keluarga Chevalier Belgia sama-sama sangat penasaran.
Kami minum dan makan, dan mulai menceritakan apa yang terjadi pada kami. Itu membuat saya berpikir tentang murid-murid Yesus yang kembali kepada-Nya setelah misi mereka
dan menceritakan kisah mereka.
Semua orang bersemangat dan antusias.
Ya, mungkin untuk menjawab orang yang tidak Anda kenal!
Semua orang dengan caranya sendiri.
Namun, itu adalah “penginjilan” yang mengisi kita semua dengan sukacita!, demikian kesaksian indah dari Germaan.

Mereka  juga memiliki catatan (biru) lain dengan teks Tagore:

“Saya tidur dan bermimpi bahwa hidup adalah sukacita. Saya terbangun dan melihat bahwa kehidupan adalah pelayanan. Saya bertindak dan melihat, pelayanan adalah sukacita.”


Dua hari kemudian, Germaan mendapat email dari Dirk webmaster dari Rekem. Jumlah pengunjung situs web baru kami meningkat tiga kali lipat sejak akhir pekan !!


PENUTUP:
Sahabat-sahabatku yang terkasih, sambil membaca kisah Keluarga Chevalier di Belgia, pikiran saya tertuju kepada Keluarga Chevalier Issoudun yang baru terbentuk. Ada beberapa awam di Issoudun yang tertarik dengan spiritualitas Hati, dan mereka meminta saya agar membentuk dan mendampingi “Kelurga awam Chevalier” di Issoudun. Yah jumlahnya baru 6 orang, tetapi kami mulai secara teratur setiap bulan bersharing mengenai kekayaan spritualitas hati. Marilah kita saling mendoakan satu sama lain agar hidup kita semakin memancarkan “kualitas-kualitas Hati Yesus.” Amin


yongki wawo, msc
Issoudun, 23 november 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug