Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2019

AWAL MULA GELAR BUNDA HATI KUDUS[1]

Tempat di mana P. Jules Chevalier memberi gelar kepada Maria "Bunda Hati Kudus" AWAL MULA GELAR BUNDA HATI KUDUS [1] Pembangunan gereja Hati Kudus sudah rampung di Issoudun-Perancis Tengah. Pada musim panas tahun 1857, suatu waktu setelah makan siang, bersama para konfraternya, Pater Jules Chevalier (pendiri tarekat MSC dan suster PBHK) seperti biasanya berekreasi di bawah pohon di taman biara Issoudun. Saat itu, P. Chevalier tiba-tiba berkata memecahkan suasana yang agak santai:” di gereja kita yang baru dibangun, kira-kira Patung Maria apakah yang akan kita letakan?” Semua semua memberi pendapat. Tetapi P. Jules Chevalier berkata:” tidak..tidak..di dalam gereja baru kita akan diletakan patung Bunda Hati Kudus.  » Seorang konfrater yang paling muda mengira bahwa gelar itu hanyalah berarti:” Patung Maria yang diletakan di gereja yang didedikasikan kepada Hati Kudus . »Tetapi pada kenyataanya lebih dalam dari itu. Dia melanjutkan pembicaraan : » kita telah be

GEREJA KATOLIK: KEHADIRAN PROFETIS DALAM DUNIA SAAT INI

Seorang konfrater di tempat misiku pernah berujar : » Gereja yang kita percayai, di mana kita adalah anggotanya bagai wanita tua dengan wajah yang selalu muda. Melalui Gereja, kita semua diperbaharui dalam persatuan dengan Allah secara khusus untuk persiapan kita pada pernikahan Anak Domba, misteri besar "yang tersembunyi sejak dasar dunia" (Mat 13,35) .” @@@@@@@@@@@@@@@@@@@ Bermisi di negara Perancis yang nota bene sangat sekuler memang membutuhkan pemahaman dan semangat misi yang kuat. Pertama-tama harus perlu “mencintai” kenyataan yang ada. Dengan semangat cinta untuk misi, seperti yang dikatakan oleh Olivier Clément: " Orang Kristen dapat, dengan kekuatan yang rendah hati, membangkitkan perasaan tertentu, api tertentu, cahaya tertentu. Jika mereka tidak melakukannya, jika mereka tidak tahu bagaimana menemukan tempat mereka dalam masyarakat sekuler, itu akan memberi jalan kepada agama palsu .” [1] Semangat yang sama juga bisa kita terapkan di negara kit