Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

ROH KUDUS (SEBUAH RENUNGAN !!)

Mungkin di antara kita sudah ada yang mengalami peristiwa apes ketika dalam perjalanan harus mengalami ban pecah (mobil, motor, atau pun sepeda). Rasa kecewa bertambah kalau tujuan yang ditempuh masih jauh, atau rasa lapar sudah tak tertahankan.   Jalan satu-satunya adalah harus membereskan ban yang kempis itu. Saya juga pernah mengalami pengalaman pecah ban, yakni pada saat masih menjalankan tahun pembinaan sebagai calon imam di Novisiat Karanganyer-Kebumen, Jawa Tengah. Saat   itu kurang lebih 13 tahun silam, saya bersama dengan konfraterku P. Steven Belyanan, MSC jalan-jalan di Gombong, pada masa live in dengan menggunakan sepeda. Saat itu P. Steven yang mengayuh sepeda sampai di sekitar Rumah Sakit Gombong. Karena kami naik sepeda berdua, maka ban sepeda pun jadi kempis. Dalam perjalan pulang ke rumah tempat live-in yang jaraknya cukup jauh (yakni di rumah orang tua P. Hertanto, MSC), kami harus mendorong sepeda malang itu. Ban sepeda tanpa udara, tidak berfungsi sebag

BELAS KASIH (SEBUAH RENUNGAN PADA MASA CORONA VIRUS)

« La miséricorde est une attitude caractéristique de Dieu qui peut le définir tout entier : comme le disait Sainte Thérèse de l’Enfant Jésus, « Il n’est qu’amour et miséricorde ». Kata-kata indah dalam Bahasa Perancis di atas tidak lain menggarisbawahi bahwa belas kasihan adalah sifat khas Allah. Allah tidak lain adalah cinta dan belaskasih, sebagaimana juga dikatakan oleh Santa Theresa dari Kanak-Kanak Yesus. Saudara-saudariku yang terkasih….Belaskasih menandakan kepedulian yang dilakukan Bapa terhadap kita anak-anakNya. Menghadapi kesulitan kita dalam mencintai dan mengampuni, Tuhan Sendiri datang untuk mengisi kekosongan kita dan memulihkan kemanusiaan kita untuk mengorientasikan kita menuju kehidupan lebih agung. Belas kasih dalam bahasa Latin, adalah   misericor . Miser berarti "orang miskin" dan cor berarti "hati". Miseri-cor adalah hati bagi orang miskin. Belaskasih membuat “hatimu berdetak” untuk orang miskin. Santo Thomas Aquinas, mendefeni

PERTOBATAN EKOLOGIS : CARA HIDUP MENURUT HATI (perspektif Spiritualitas Hati)

Tout être créé est un mot de Dieu, voilà le sens général et commun de toute la création [1] Terima kasih atas tulisan indah dari konfraterku Dr. Berty Ohoiwutun, MSC. (bisa dibaca di: https://www.beritasatu.com/opini/6661/corona-kita-dan-alam?fbclid=IwAR0Is4tRuTeYHwnUosomoz1zxxgCckFZZYQhOZlJ7a0oLK6hk-LQqkc48EE). Dengan membaca tulisan itu, saya terinsipirasi untuk bermenung dalam masa-masa “lockdown total” di Perancis, yang masih akan berlangsung hingga tanggal 11 Mei nanti.Pada sore hari ini, setelah jalan-jalan sore di taman biara MSC Issoudun yang begitu luas dan setelah membaca tulisan itu saya terdorong untuk menulis permenungan ini. Tak dapat dipungkiri bahwa alam ciptaan dan dunia makluk hidup begitu beragam. Dalam keberagaman itu ada harmoni atau keseimbangan. Inilah yang menjadi kabar gembira pertama tentang Kasih Tuhan. Kita sering mengatakan bahwa kita dapat melihat Tuhan di mana-mana, semua ciptaan menyerukan kepada kita tentang Dia. Tapi, apa arti sebenarnya?