Langsung ke konten utama

HUT IMAMAT YANG PERTAMA……….




Gereja paroki HATI KUDUS MAUNORI-FLORES
Hari ini di tempat lahir tarekat MSC-Issoudun-Perancis, pada perayaan pesta St. Ignatius dari Loyola, saya bermenung akan kebesaran kasih Allah dalam hidupku, terlebih lagi ketika pada tahun lalu saya menerima rahmat tahbisan suci sebagai imam biarawan MSC di paroki Hati Kudus Maunori-Flores. Di gereja itu saya dibabtis, menerima komuni pertama, sakramen krisma dan untuk pertama kali menerima sakaramen tobat. Luar biasa….paket lengkap. 
 
Arak-arakan penjemputan pada tanggal 30 Juli 2016
Hari ini saya ingat lagi akan segala rahmat yang saya terima secara cuma-cuma dari Tuhan-Rahmat dan cinta Tuhan yang saya rasakan lewat kehadiran orang-orang yang mencintaiku (orang tua, saudara-saudari, para konfrater, para biarawan-biarawati asal paroki Hati Kudus Maunori, sahabat kenalan dan tentunya umat beriman di mana pun pernah saya jumpai). Saya yakin bahwa begitu banyak orang mendoakan saya dan juga begitu banyak orang mendukung jalan panggilan ini. 
 
Bersama keluarga Besar ENDE-LIO
Secara khusus hari ini saya ingat-ingat lagi gegap gempitanya umat beriman di daerahku Maunori pada tahun lalu. Antusias umat beriman paroki Maunori, dewan paroki, panitia, serta pastor paroki dan rekannya sungguh luar biasa. Saya sungguh merasa tersentuh dengan semangat pengorbanan mereka, mulai dari pembentukan hingga pembubaran panitia. Ingatan saya jauh ke daratan Flores-Indonesi mulai dari penjemputan dengan Konvoi motor yang begitu banyak, ibadah, misa tahbisan, serta misa pertama. Semua berjalan dengan baik berkat rahmat-Nya dan kesiap-sediaan begitu banyak orang untuk mempelancar acara penuh rahmat itu. “Oh Tuhan………... Balaslah cinta dan kebaikan keluarga, pendidik dan pembina, konfrater MSC, umat paroki Maunori, dan semua kenalan, sahabat-sahabat yang rela datang jauh-jauh dari berbagai penjuru tanah air untuk turut mendoakan saya dalam peristiwa penuh rahmat itu.  
 
Panggung utama Misa Pertama di Kampung Mbeku
Hari ini, saya rayakan hut pertama sebagai imam di kapela Bunda Hati Kudus-Issoudun-Perancis Bersama para konfrater (Daniel, Alfred, Martin, Simon, Lionel, serta umat yang hadir dalam perayaan ekaristi). Saya berkesempatan memimpin misa syukur ini. Pada siang hari kami makan bersama-sama di ruang makan komunitas, makanan special yang disediakan oleh pater provincial MSC Perancis-Swiss-P. Daniel. 
 
Bersama Para Misdinar dan Beberapa Imam setelah Misa perdana di Kampung Mbeku
Terima kasih banyak atas dukungan anda semua. Setelah selesai makan, pater Daniel menyerahkan kado berupa sebuah buku kecil dari Karl Rahner yang berjudul “Karl Rahner sur le Sacerdoce.” “Selamat membaca dan bermenung,”katanya sambil menyodorkan buku itu. Sekali lagi terima kasih semuanya. Marilah kita saling mendoakan…………………semoga spirit St. Ignatius dari Loyola yang kita rayakan pada hari ini juga meneguhkan saya untuk menjadi “Pastor Bonus” di mana segala karya dan misi “Semuanya demi kemuliaan Tuhan-Ad Moirem Dei Gloriam”. AMIN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug