Langsung ke konten utama

KENANGAN MISA PERTAMA

Altar misa pertama
Para konfrarer MSC dari mana-mana hadir di kampung Mbeku
Melangkah bersama TUHAN
Bersama para Misdinar


TAHUN LALU…
Saat itu di kampung kecil, Mbeku-Paroki Hati Kudus Maunori-Flores
Saya mempersembahkan misa pertama dihadapan umat beriman dan para konfrater yang sempat hadir
Sungguh ada suka cita yang luar biasa..

Di lapangan itu, pada masa kecilku saya biasa bermain bola, ikut apel bendera…dll
Namun satu tahun lalu dijadikan tempat “persembahan misa pertamaku”
Tiada kata yang paling pas untuk melukiskan luapan kegembiaraan hati ini
Tat kala melihat banyaknya umat yang hadir untuk mendoakanku dan ikut bersama merayakan ekaristi kudus………….

Terima kasih semuanya…………..
Semoga pada masa-masa yang akan datang
Tempat itu jadi “saksi” persembahan misa pertama untuk generasi-generasi imam baru masa depan dari desa KOBAR…………ayooooo bergabung jadi penjala manusia..untuk membangun budaya KASIH
Agar HATI KUDUS YESUS semakin dikasihi di mana-mana. AMIN

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia...

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia...

PESONA BUNDA HATI KUDUS MENARIK BANYAK PEZIARAH KE ISSOUDUN

"Issoudun tetap jadi tempat ziarah yang menarik perhatian umat Katolik Perancis" Sejak 8 September 1869, para peziarah datang ke Issoudun untuk berdoa kepada BUNDA HATI KUDUS.   Hari ini saya tergerak untuk menulis artikel mengenai “Bunda Hati Kudus”. Di Indonesia, gelar Bunda Hati Kudus mungkin sudah agak jamak, dan tidak asing lagi. Namun tak dapat dipungkiri bahwa mungkin belum banyak yang tahu sejarah dan makna di balik gelar itu. Gelar Maria Bunda Hati Kudus diberikan oleh P. Jules Chevalier, pendiri tarekat MSC dan suster PBHK. Dia d itahbiskan sebagai imam pada tanggal 14 Juni 1851 , di Bourges-Perancis. Setelah   berkarya di tiga tempat berbeda di keuskupan Bourges yang luas sebagai pastor rekan (Ivoy-le-Pré, Châtillon-sur-Indre dan Aubigny-sur-Nère), dia kemudia menerima nominasi untuk bekerja Issoudun-Perancis tengah Pada bulan September 1854. Dia tiba di Issoudun pada bulan Oktober 1854 dengan salah satu temannya, Emile Maugenes...