Langsung ke konten utama

NAPAK TILAS JULES CHEVALIER BULAN MEI 2018



HARI INI sejak pagi bersama dengan Br. Jim dan Benjamin (satu-satunya novis MSC EROPA) serta Br. Lionel, saya ke beberapa tempat di daerah Perancis Tengah. Tujuannya adalah untuk napak tilas di tempat-tempat historis Pater Jules Chevalier.
Sejak pukul 08 pagi kami sudah meninggalkan Issoudun. Cuaca cerah sepanjang hari. Tidak heran kami sering berpapasan dengan pemandangan orang-orang yang piknik di mana-mana. Ada yang sekedar memancing, ada yang bersepeda ria di taman-taman, dsb.

Perhentian pertama kami hari ini  adalah Paroki Châtillon-sur-Indre. Di situ P. Jules Chevalier pernah menjadi pastor rekan.

Kemudian kami menuju Richelieu. Kami tiba di kota kecil pedesaan di Prancis tengah itu pada pukul 11h00. Selang beberapa menit kami langsung misa di gereja tempat Jules Chevalier dibabtis tersebut. Saya memimpin misa bersama umat yang hadir sesuai dengan rencana dan janji sebelumnya. 

GEREJA Châtillon-sur-Indre

 

Setelah misa kami langsung berkeliling kota Richelieu untuk melihat jejak-jejak historis P. Jules Chevalier dan keluarganya. Di rumah di mana Jules Chevalier lahir tertulis dengan jelas, dalam bahasa Perancis, « Di sini rumah tempat lahir Jules Chevalier, Imam dan Pendiri MSC, pada pada tahun 1824”. Tampak bahwa Pendiri kita yang tercinta ini lahir satu generasi setelah pergolakan Revolusi Perancis. 

PIMPIN MISA DI GEREJA NOTRE DAME DE RICHELIEU

 

Kami makan siang di salah satu restorant di Richelieu. Setelah itu kami ke St. Gaultiers (singgah di salah satu tempat pertapa Benediktin yang terkenal dengan nama “Abbaye Notre-Dame de Fontgombault.” Tempat itu juga bernilai historis untuk kita keluarga Chevalier, karena pendiri kita pernah menjalankan retret pribadi di tempat itu, setelah Maugenest meninggalkan tarekat dan bergabung bersama dengan ordo Dominican. 

MAKAN SIANG DI RICHELIEU

 

Yah…di situ saya sempat berbincang-bincang dengan salah satu rahib, dan ternyata cerita “saya memancing ikan bersama salah satu pastor projo diosesan Bourges sudah terkenal di tempat itu….hmmm ceritanya “tahun lalu saya ikut memancing ikan di salah satu danau buatan di Limoges. Hasilnya “saya dapat dua ekor ikan. Pastor itu tidak dapat apa-apa, padahal dia yang mengajarkan kepada saya bagaimana cara memancing yang benar” hehe

Abbaye Notre-Dame de Fontgombault

 

Perjalanan kami selanjutnya adalah menuju St. Gaultiers, tempat seminari kecil Jules Chevalier. Di situ saya berkesempatan masuk ke gereja kota itu. Di dalam Gereja itu untuk pertama kali saya melihat patung Bunda Hati Kudus versi Roma yang ditentang oleh P. Jules Chevalier. 

PATUNG BUNDA HATI KUDUS VERSI ROMA

 

Setelah St. Gaultiers, kami menuju Issoudun. Perjalanan lancar. Kami tiba lagi di Komunitas pada pukul  18h00. Selamat akhir pekan para konfrater. Selamat siap-siap pimpin misa besok. Saya besok sesuai jadual, akan memimpin misa dan adorasi di basilika Issoudun. Mari kita saling mendoakan dalam misi kita yang sangat beragam namu satu nada dasar “Semoga Hati Kudus Yesus dikasihi di seluruh dunia. Selama-lamanya. AMEN

Issoudun, Sabtu, 5 Mei 2018

Yongki wawo, mSC


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug