Langsung ke konten utama

GILAAAAAAAAAAAA....ANJING di PERANCIS...SPECIAL BANGUETTTTTTTTTT


Mungkin hanya kita di Asia (China dan Indonesia) saja yang memakan daging anjing. Ketika berkenalan dengan teman-teman dari berbagai negara di belahan benua lain di Perancis, mereka mengatakan bahwa sama sekali tidak makan daging anjing. Bagi mereka anjing adalah binatang peliharan yang sangat disayangi. Apalagi di negara Perancis yang sangat mencintai anjing layaknya anggota keluarga mereka sendiri.
Sambil menulis cerita ini, imajinasi saya terbang jauh ke daerah Tomohon-Manado yang  terkenal dengan pasar extreme-nya. Di situ bisa dijumpai anjing-anjing yang siap dibantai untuk para pembeli. Saya bayangkan pasti turist-turist dari Perancis ketika melihat tempat itu mereka akan merasa ngeri. Hehehe.. Mengapa? karena di Perancis anjing diperlakukan seperti manusia. Ini faktanya: 
Demo dalam menyuarakan larangan untuk makan daging anjing...(ne mangeons pas de viande)
Ada sekitar 17 anjing untuk setiap 100 orang di Perancis. Ini adalah salah satu rasio tertinggi di dunia.  Sekitar 40 persen orang Perancis yang memiliki anjing memandang anjing sebagai hal yang paling penting dalam kehidupan mereka (bahkan lebih penting daripada kekasih mereka!)
Sayang anjing lewat tatto
Orang Perancis mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk anjing. Setiap tahun bisa mencapai  € 3 triliun (berapa yahh kalau dirupiahkan….1 sama nilainya dengan Rp. 15.000) yakni untuk salon de toilettage (semacam salon untuk anjing). Angka yang fantastis bukan ?

Semua anjing yang lahir setelah 6 Januari 1999 harus diberi nomor identifikasi resmi, entah dalam bentuk tato atau microchip yang dimasukan  di bawah kulit. Aturan ini dirancang untuk mengurangi kejadian 'trafficking anjing'. Para dokter hewan lebih merekomendasikan microchipping karena tato dapat dihapus atau luntur. Nomor identitas yang disimpan di komputer pusat yang dikendalikan oleh Badan Perlindungan Hewan (Animal Protection Society / SPA) sehinga ketika anjing hilang bisa menghubungi kantor SPA terdekat.

Di Paris dan beberapa kota lainnya, dijumpai toilet khusus untuk anjing. Jika anda membiarkan anjing anda “berak” di jalan dan anda tidak memungutnya makan akan dikenai denda sebanyak  € 450. Orang Perancis ketika bepergian dan menginap di hotel dan membawa serta dengan anjingnya maka dikenakan juga  biaya untuk anjing (mis € 8 per malam). Ada juga  restoran khusus untuk anjing, dll.
Soal penyakit rabies? Ada vaksinasi lengkap dengan aturan yang ketat.  Pada umumnya ada masa karantina hewan yang diimpor ke Perancis, ada persyaratan vaksinasi yang ketat untuk anjing di beberapa departemen, dimana mereka harus divaksinasi contrerabies dan-memiliki sertifikat kesehatan (health certificate) yang ditandatangani oleh dokter hewan yang disetujui. Anjing-anjing impor harus segera divaksina (tidak boleh lebih dari 5 hari dari kedatangan mereka ke Perancis). 
Dokter hewan di Perancis, adalah profesi yang sangat populer dan dibayar dengan harga yang sangat tinggi. Di kota-kota besar ada Rumah Sakit hewan yang dibisa ditelepon 24 jam panggilan untuk keadaan darurat. Pemeriksaan ringan untuk anjing ke dokter hewan biasanya biaya € 23 sampai € 30. Taksi dan ambulans juga disediakan unutk panggilan darutar ke rumah, yang dikenai biaya yang lebih tinggi. Perawatan medis untuk anjing bisa sama mahal dengan pengobatan manusia (mis € 200 untuk scan dan lebih dari € 500 untuk operasi besar) yang tidak diganti oleh jaminan sosial.
Ada dua jenis asuransi untuk hewan peliharaan: asuransi kecelakaan dan asuransi penyakit. 
Bagaimana kalau akhirnya anjing mati? 
 Di Paris ada sebuah pemakaman hewan peliharaan (cimetière des chiens)) di Asnieres
Ada juga di tempat lain seperti di Nice, Toulouse dan Villepinte.

salah satu makam anjing di Perancis

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug