Pada
tanggal 17 April 2016 Pastor Kornelis Anjarsi, pr (Projo Tanjung
Karang), Pastor Blaise, CM (asal Madagaskar) Jean (seorang awam asal P.
Reunion-negara Perancis) dan saya berziarah bersama ke
Paray-le-Monial-Perancis. Pengalaman berziarah ke tempat itu memang bagi saya
tak terlupahkan. Aura rohani sangat terasa. Di tempat itu dalam suatu masa ada
banyak orang kudus, sebut saja seperti St. Margareta Maria Alacoque, St.
Colombanus, dll. Di tempat itu pula, Santo Bapa Paus Yohanes Paulus II dan
Muder Theresia pernah adakan ziarah. Wah…saat ini orang-orang Katolik dari
segala belahan dunia datang ke tempat itu untuk menimba dan memperdalam iman
akan Tuhan Yesus. Tempat itu sangat terkenal dengan penampakan Tuhan Yesus
kepada Maria Margareta. Kita di Indonesia dengan setia menjalankan pesan Yesus
kepada St. Maria Margareta itu, yakni mengadakan devosi di hadapan sakramen
maha kudus setiap hari Jumat pertama dalam bulan.
Tempat
itu sekarang ini dihuni oleh para suster Visitation. Iya..dari namanya saja
sudah terkandung makna bahwa para suster ini ada ciri khas tersendiri yakni:
mengadakan visitasi sakramen maha kudus setiap hari. Pada
saat saya masuk ke dalam gereja, di mana pernah terjadi penampakan. Saya
langsung menuju bangku paling depan untuk berdoa. Tidak lama berselang,
tiba-tiba ada seorang suster memanggil saya. Dia meminta agar saya
mentahtatakan sakramen maha kudus untuk para peziarah. Tidak ada kecurigaan di
dalam dirinya tentang saya. Dia percaya saja. Dia mula-mula tanya, “apakah Anda
seorang pastor? Dan saya menjawab…”tidak…saya seorang diakon”. Dia pun langsung
mempersilahkan saya untuk masuk ke dalam sakrisiti untuk mengenakan jubah dan
stola diakon. Dia memperkenalkan diri, berasal dari Colombia. Dia mungkin kira
saya juga orang Amerika Latin, sehingga dia ajak saya bicara bahasa
Spanyol…saya bilang saya bicara bahasa Perancis…dan kami pun berkomunikasi
dalam bahasa Perancis. Hatiku bersuka cita…karena di tempat ziarah terkenal
seperti itu, saya boleh menjadi alat di tangan-Nya untuk membawa umat beriman
bersembah sujud di hadapan Yesus yang Maha Kudus. St.
Margareta Maria Alacoque, Doakanlah Kami. AMIN
Sedikit Riwayat Hidup Santa Margareta Maria Alacoque
Pada tanggal 25 Mei 1667
Margareta Maria masuk Biara Visitasi di Paray-le-Monial dan pada bulan November
1672 ia mengucapkan kaul kekalnya. Pada tahun 1675, ia mendapat penampakan
Yesus di mana Yesus menunjukkan kepadanya Hati-Nya yang Penuh Belas Kasihan itu
berdarah. Yesus mengatakan kepadanya betapa Ia mengasihi seluruh umat manusia
dan Ia ingin agar Margareta menyebarkan devosi kepada Hati-Nya Yang Mahakudus.
Suatu tugas yang amat berat. Banyak orang tidak percaya bahwa Yesus menampakkan
diri padanya. Sebagian malahan marah kepadanya atas usahanya menyebarkan suatu
devosi baru. Hal-hal demikian membuat Margareta sangat menderita. Namun
demikian ia tetap setia melaksanakan kehendak Allah.
Diilhami oleh Yesus
sendiri, Margareta Maria menetapkan Jam Suci yaitu jam sebelas malam sampai
tengah malam menjelang fajar Jumat Pertama setiap bulan. Saat Jam Suci,
Margareta berdoa dengan meniarap (Prostratio: mengungkapkan kerendahan diri dan
kekecilan dirinya di hadapan Allah dan menyampaikan penghormatan dan kerendahan
hati secara paling intensif) dengan mukanya mencium tanah. Ia berdoa untuk
bersama-sama dengan Yesus menanggung sengsara sakrat maut yang dialami Yesus di
Taman Getsemani di mana murid-murid-Nya meninggalkan-Nya seorang diri. Yesus
menyatakan kerinduan hati-Nya akan kasih umat-Nya dan menunjukkan Hati-Nya Yang
Mahakudus yang penuh cinta dan belaskasihan serta penyelamatan. Tuhan
menetapkan hari Jumat setelah Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus sebagai Hari
Raya Hati Yesus Yang Mahakudus dan meminta Margareta untuk menghormati Hati-Nya
Yang Mahakudus dengan menerima Komuni Kudus setiap Jumat Pertama dalam bulan
selama sembilan bulan berturut-turut. Devosi ini dilakukan sebagai silih atas
dosa-dosa kita terhadap Sakramen Mahakudus. Yesus menyebut Margareta Maria
sebagai "Murid Terkasih dari Hati Yesus Yang Mahakudus", serta
pewaris semua kekayaan hati-Nya.
Cinta kepada Hati Yesus
Yang Mahakudus adalah api yang membakar jiwa St. Margareta Maria, dan devosi
kepada Hati Yesus Yang Mahakudus adalah masalah yang selalu diulang-ulangnya di
semua tulisannya. Yesus memberkati usaha keras dan pengorbanan Margareta.
Sekarang, devosi kepada Hati Yesus Yang Mahakudus yang indah ini telah
dipraktekkan di seluruh dunia.
St Margareta Maria Alacoque
meninggal pada tanggal 17 Oktober 1690, jenazahnya tetap utuh hingga kini.
Bulan Maret 1824 ia diangkat sebagai Venerabilis (Yang Pantas Dihormati) oleh
Paus Leo XII, tanggal 18 September 1864 ia dinyatakan sebagai Beata oleh Paus
Pius IX dan pada tahun 1920 ia dinyatakan Santa oleh Paus Benediktus XV.
Pestanya dirayakan setiap tanggal 16 Oktober.
“Betapa lemahnya mengasihi Yesus Kristus hanya
ketika Ia memperhatikan kita, dan menjadi dingin begitu penderitaan menimpa.
Itu bukan cinta sejati. Siapa yang mengasihi seperti itu, terlalu mengasihi
dirinya sendiri untuk dapat mengasihi Tuhan dengan segenap hatinya.”
~ St Margareta Maria Alacoque
Komentar
Posting Komentar