By:Yongki Wawo, MSC
Gereja
memberikan kepada kita seorang teladan mengagumkan bagi para pekerja, yaitu St.
Yoseph. Hari ini kita merayakan Santo Yoseph Pekerja. Dalam pribadi Yoseph,
pekerjaan tangan memperoleh suatu dimensi Ilahi. Kerja meningkatkan harkat dan
martabat manusia sebagai ciptaan Allah dan memungkinkan manusia turut serta di
dalam karya penciptaan dan penyelamatan Allah. Banyak negara menyisihkan satu
hari dalam setahun khusus untuk menghormati para pekerja/buruh. Hal tersebut
guna meningkatkan martabat dan penghargaan atas kerja. Karena itulah pada tahun 1955, Paus Pius
XII memaklumkan pesta St. Yosef Pekerja untuk dirayakan setiap tahun pada
tanggal 1 Mei, sekaligus menetapkannya sebagai Hari Pekerja/Buruh. Santo Yoseph
selanjutnya ditetapkan sebagai pelindung para buruh yang harus bekerja keras
setiap hari untuk memenuhi kebutuhannya.
Santo
Yoseph juga dilihat begitu special oleh begitu banyak konggregasi religius. Seperti
dalam “Keluarga Chevalier” dalam setiap doa bersama, tak lupa mereka meminta
doa kepada santo Yoseph. Doa yang mereka lantunkan setiap saat adalah” Santo Yoseph teladan
dan pelindung para pecinta Hati Kudus Yesus.”
Saya secara pribadi termotivasi
untuk menemukan sedikit benang merah alasan di balik penyebutan “Santo Yoseph sebagai teladan dan pelindung
para pencinta Hati Kudus Yesus.” Tulisan kecil ini adalah sebuah kado kecil
yang bisa saya bagikan di selah-selah waktu luang di medan misi
Issoudun-Perancis pada perayaan pesta Santo Yoseph. Pekerja tahun ini.
Devosi
kepada Hati Kudus Yesus menurut Jules Chevalier, yang saat ini kita lebih afdol menyebut “Spiritualitas Hati”
lahir dalam konteks penyakit zaman. Spiritualitas Hati dilihat oleh Jules
Chevalier sebagai obat penyakit zaman. Singkatnya gereja, secara khusus di
Perancis mengalami masa sulit. P. Jules Chevalier sendiri hidup dalam masa
kepausan Pius IX. Paus Pius IX (bahasa Italia: Pio; 13 Mei 1792 – 7 Februari 1878), dengan
nama asli Giovanni Maria
Mastai-Ferretti, adalah kepala Gereja
Katolik sejak 16 Juni 1846 hingga kematiannya pada 7
Februari 1878.
Pater
Jules Chevalier yang ditahbiskan pada 14 Juni 1851 mendirikan kongregasi MSC
pada tanggal 8 Desember 1854. Kongregasi itu kemudian diakui oleh Paus Pius
IX dengan dekrit 12 Juni 1874 dan 12
Januari 1877. Pada 25 Maret 1881, Pater Chevalier menanggapi dengan baik
panggilan Paus Leo XIII yang meminta pengiriman misionaris di Melanesia dan di
Mikronesia. Bidang misionaris baru ini memberikan substansi pada mimpinya yang
ia sintesiskan dalam moto yang diberikan kepada misionarisnya:
"Dikasihilah Hati Kudus Yesus di seluruh dunia" (Ametur ubique terrarum Cor Jesu sacratissimum).
SANTO YOSEPH: dalam masa kepausan Pius
IX dan Leo XIII
Di
atas kita melihat bahwa dua paus yang turut berpengaruh dalam kegiatan misi
Pater Jules Chevalier adalah Paus Pius IX dan Paus Leo XIII. Pada masa kepausan
Pius IX, Eropa termasuk semenanjung Italia, berada di tengah-tengah pergolakan
politik yang cukup besar. Dalam masa-masa sulit bagi Gereja, Paus tersebut
mempercayakannya kepada perlindungan khusus dari santoJoseph, dan menyatakannya
sebagai “Pelindung Gereja Katolik” sebagaimana tercantum dalam CONGRÉGATION DES RITES, Décret Quemadmodum
Deus (8 décembre ,1870):1. C., p. 283.
Paus
Leo XIII dengan nama asli Gioacchino Vincenzo Raffaele Luigi Pecci yang memegang jabatan antara tahun 1878-1903
juga tak lupa melihat Santo Yoseph sebagai pelindung gereja katolik.
Paus Leo XIII menulis: “alasan dan motif
khusus yang menjadi alasan Santo Yusuf adalah pelindung Gereja, dan yang
membuat Gereja sangat berharap perlindungannya adalah bahwa Joseph suami Maria
dan dianggap sebagai bapak Yesus Kristus…adalah wali, administrator dan pembela
yang sah dan alami dari rumah ilahi di mana ia menjadi kepala. […] Oleh karena
itu, wajar dan sangat layak bahwa santo Joseph, sama seperti ia pernah
mendukung semua kebutuhan keluarga Nazareth dan menguduskannya dengan
perlindungannya, ia sekarang dengan
perlindungan surgawi membela dan melindungi Gereja Yesus Kristus”.
Bagi
saya, dua paus inilah yang tidak lain memberi pengaruh kepada Pater Jules
Chevalier untuk melihat Santo Yoseph sebagai teladan dan pelindung para pecinta
hati Kudus Yesus. Pada tanggal 9
September 1855: pada hari raya Nama Suci Maria, diadakan instalasi komunitas MSC
Issoudun dan pemberkatan kapel pertama. Tempat suci pertama ini memiliki tiga
altar: yang pertama didedikasikan untuk Hati
Kudus, yang kedua untuk Bunda Hati
Kudus kita, dan yang ketiga untuk Santo
Joseph, dimana Jules Chevalier kemudian memberikannya gelar Sahabat Hati Kudus ( d'Ami du Sacré Cœur). Doa ini
pertama-tama akan diakui oleh Roma, khususnya pada kesempatan khotbah yang
diberikan untuk menghormati Santo Yoseph dan atas nama Paus Leo XIII oleh Uskup
Anivitti, Uskup Caristo, di Gereja Bunda Maria Hati Hati Roma 19 Maret 1881.
"Atas nama St
Leo XIII saya datang untuk memberi selamat kepada para Misionaris Hati Kudus
atas devosi besar yang, di dalam gereja kelahiran kembali ini, mereka menyebut
St Yoseph, dengan sebutan « Sahabat
Hati Kudus ». [...]
Ya,
Santo Yoseph harus dihormati di sini, di gereja Bunda Hati Kudus ini, dengan
semangat yang semakin besar. Tidakkah bapa bangsa yang mulia ini menjalankan
hak cinta yang terkuat dan paling lembut kepada Hati Ilahi Yesus, dan kepada
Hati Maria yang Tak Bernoda? Sebagai ayah angkat Yesus, bukankah ia layak
mendapatkan penghormatan dan terima kasih dari semua orang Kristen? Haruskah namanya disembunyikan di antara
tembok-tembok rumah kecil Nazaret? Akankah dia masih tetap dalam kegelapannya
yang sederhana, keturunan keluarga kerajaan Daud? Ah! seluruh bumi ada di
kakinya! ... "[1]
Keputusan
Kongregasi Suci Inkuisisi kemudian menggantikan gelar Santo Yoseph: Sahabat Hati Kudus ini dengan Teladan dan Pelindung Hati Kudus para
sahabat Hati Kudus atau pecinta Hati Kudus Yesus (Modèle et Patron des
amis du Sacré Cœur).
"Untuk menyatakan bahwa Santo Joseph adalah teladan
dari semua orang yang mencintai Hati Kudus, artinya dia telah tiba dalam cinta
Hati Yesus ini sedemikian rupa sehingga tidak mungkin bagi kita untuk melebihi
dan bahkan mencapainya. Yang bisa kita lakukan adalah mencoba meniru dia dengan
memohon bantuan dan perlindungannya. Itulah sebabnya Gereja menyatakan tidak
hanya Model tetapi juga Pelindung semua orang yang mencintai Hati Kudus dan ingin maju dalam cintanya ... Oleh
karena itu kita akan sering meletakkan di bibir kita doa permohonan yang mulia
ini: Santo Joseph Teladan dan Pelindung Para Pecinta Hati Kudus, doakanlah kami.
"[2]
Santo Yoseph bagi Para Keluarga Chevalier saat
ini ?
Kita
yang hidup pada pada zaman setelah konsili Vatikan II tentu memiliki keyakinan
yang sama, bahwa Santo Yoseph adalah teladan dan pelindung bagi kita semua. Dalam
eksortasi apostolik REDEMPTORIS CUSTOS, Paus Yohanes Paulus II
secara khusus mendalami santo Yoseph dalam hidup Kristus dan Gereja-Nya. Secara
khusus nomor 45 dari eksortasi itu, Paus Yohanes Paulus II secara jelas
menyebut santo Yoseph sebagai Pelindung dan teladan bagi umat beriman. Paus
berkebangsaan Polandia itu menulis: “Selain
perlindungan efektif dari santo Joseph, Gereja memiliki keyakinan pada
teladannya yang patut dicontoh, sebuah contoh yang tidak menyangkut keadaan kehidupan
tertentu tetapi diusulkan kepada seluruh komunitas Kristen, apa pun kondisi dan
tugasnya. Seperti yang dinyatakan dalam Konstitusi Konsili Vatikan II tentang
Wahyu Ilahi, sikap mendasar dari seluruh Gereja harus dari “mendengarkan” Firman Tuhan” , yaitu,
dari kesiap-sediaan mutlak untuk dengan setia melayani kehendak Allah yang
menyelamatkan yang dinyatakan dalam Yesus. Dari permulaan Penebusan manusia,
kita menemukan model ketaatan inkarnasi, setelah Maria, tepatnya dalam diri santo
Yusuf.”
Bahkan
hari ini, kita memiliki banyak motif untuk berdoa dengan cara yang sama: “SANTO
YOSEPH TELADAN DAN PELINDUNG PARA PECINTA HATI KUDUS YESUS, DOAKANLAH KAMI.” Kita
memiliki alasan permanen untuk merekomendasikan setiap orang kepada Santo
Joseph secara khusus dalam membangun budaya CINTA. Bukankah menurut Jules Chevalier, Santo
Yoseph adalah Model tetapi juga Pelindung semua orang yang
mencintai Hati Kudus dan ingin maju
dalam cintanya? Sudah pasti
bahwa doa ini dan sosok Santo Joseph SANGAT relevan baru bagi Gereja zaman
kita. Konsili Vatikan II sekali lagi membuat kita semua sadar akan “keajaiban
Allah”, “ekonomi keselamatan” yang darinya Santo Joseph adalah pelayan. Oleh
karena itu, dengan merekomendasikan kita kepada perlindungan santo Yoseph,
kepada siapa bahkan Allah “mempercayakan perwalian harta yang paling berharga
dan terbesar”, kita belajar darinya, pada saat yang sama, untuk melayani “ekonomi
keselamatan” dan melihat harta tersembunyi dari Hati Kudus Yesus.
Semoga
Santo Joseph menjadi bagi kita semua guru dalam pelayanan misi penyelamatan
Kristus yang menjadi tanggung jawab kita semua di Gereja: dalam hidup pasangan,
dalam kehidupan sebagai orang tua, bagi mereka yang dipanggil ke kehidupan
kontemplatif seperti juga mereka yang dipanggil untuk kerasulan. Santo
Yoseph, teladan dan pelindung para pencinta Hati Kudus Yesus. Doakanlah kami.
Amen.
ISSOUDUN, 26 FEBRUARI 2019
Komentar
Posting Komentar