Langsung ke konten utama

ZIARAH: SEMANGAT PEMBAHARUAN TERUS MENERUS



Hari ini, saya menyambut sebuah group ziarah dari perbatasan negara Belgia dan Perancis datang ke Sanctuaire Notre Dame du Sacre-Coeur. Mereka tiba pada pukul 15h00.

Pada pukul 15h45, setelah mereka semua meletakan koper mereka di kamar- kamar hotelerie di Central Jules Chevalier, saya selanjutnya mengajak mereka untuk berkumpul di depan Basilika dari tempat ziarah itu untuk memperkenalkan tempat yang historis dan spiritual itu.

Dari antara mereka hanya kurang lebih 5 orang yang pernah berziarah ke Issoudun. Yang lain mengaku baru pertama kali datang ke Issoudun. Mereka sangat kagum dengan keindahan tempat ziarah yang hening dan damai itu. Kaca-kaca patri yang indah menambah keagungan basilika itu.

Mereka sungguh-sungguh antusias mendengarkan penjelasan yang saya berikan. Beberapa dari mereka yang pernah datang ke Issoudun memberikan kesaksian bahwa mereka mengenal Issoudun sejak masa kecil mereka. Terutama lewat majalan Les Annales d'Issoudun. Yang lain mengatakan bahwa doa de la fraternite de Notre-Dame du Sacre-Coeur "doa memore" telah mereka darasakan sejak masa kecil.

Pada pukul 17hoo, mereka juga berpartisipa dalam la priere mariale. Selanjutnya mereka mengikuti perayaan ekaristi di kapela Notre-Dame du Sacre-Coeur. Setelah misa mereka datang ke depan altar meminta doa. Ada yang meminta berkat atas benda-benda rohani mereka beli di Centrel Jules Chevalier. Yang lain lagi meminta berkat untuk kesehatan mereka. Yang lain lain lagi meminta berkat untuk keluarga besar mereka, sambi menunjuk foto keluarga besar mereka. Ada juga yang meminta berkat cincin perkawinan. Ada seorang peziarah yang datang kepada saya dan menunjukkan cincin perkawinannya. Dia mengatakan bahwa suaminya baru saja meninggal satu tahun lalu. Dia meminta agar mendoakannya...

Iman yang mereka tunjukkan ini merupakan semangat injil hari ini. Dalam ziarah itu mereka berusaha untuk dilahirkan terus-menerus ...walaupun toh ada beban dan penderitaan, tapi toh yakinlah bahwa Setelah salib, ada Kebangkitan!
kegembiraan kehadiran Anda dan membiarkannya bersinar.

Besok mereka akan melanjutkan ziarah mereka ke Arah Lourdes.

Notre-Dame du Sacre-Coeur. Prie pour nous. Amen

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug