Tak terlukiskan pedihnya hatimu tat kala melihat Putramu wafat di palang penghinaan
Ketika mengatakan "ya", apakah engkau tahu itu
akan berakhir seperti ini?
Bahwa pedang kesakitan akan menusuk hatimu?
Yah itu konsekuensi
dari jawaban ya..
Setuju ketika Dia meninggalkan rumah, meninggalkanmu
sendirian.
Oh Bunda, Engkau menanggung semua hal buruk tentang Dia.
Perawan termulia, Engkau telah menyaksikan orang-orang yang
membenci Dia
dan Kau melihat Dia pergi ke Yerusalem di mana Ia akan mati.
Kata-kata para penguasa menyayat hatimu:
"Dia pantas
mati! "
Dan Engkau
mengikuti-Nya langkah demi langkah..
Salib yang berat dipanggul untuk
naik ke Gunung Kalvari.
Bunda yang terberkati, Engkau melihat Dia terpaku di tiang
gantungan Salib, di antara dua penjahat..
Dan orang banyak
itu mencibir. Dan para prajurit menghina-Nya.
Engkau tidak
mengalihkan pandangan dari-Nya.
Engkau merasakan
napas terakhir-Nya, dan menerima napas terakhir-Nya.
Nyanyikan dalam hatiku kegembiraan yang menyelemutimu.
Dia bangkit, Dia hidup, putra-Mu selamanya!
Bernyanyilah, oh Maria, nyanyikanlah “YA”
Ajari Aku untuk mengatakan Ya dalam peziarahan hidupku
Ingatkan aku bahwa, lebih kuat dari penderitaan dan
kematian, akan ada kehidupan akan muncul.
Komentar
Posting Komentar