Langsung ke konten utama

MUTIARA “YA” BUNDA MARIA..



Tak terlukiskan pedihnya hatimu tat kala melihat Putramu wafat di palang penghinaan
Ketika mengatakan "ya", apakah engkau tahu itu akan berakhir seperti ini?
Bahwa pedang kesakitan akan menusuk hatimu?

Yah itu konsekuensi dari jawaban ya..
Setuju ketika Dia meninggalkan rumah, meninggalkanmu sendirian.
Oh Bunda, Engkau menanggung semua hal buruk tentang Dia.
Perawan termulia, Engkau telah menyaksikan orang-orang yang membenci Dia
dan Kau melihat Dia pergi ke Yerusalem di mana Ia akan mati.

Kata-kata para penguasa menyayat hatimu:
"Dia pantas mati! "
Dan Engkau mengikuti-Nya langkah demi langkah..
Salib yang berat dipanggul untuk naik ke Gunung Kalvari.
Bunda yang terberkati, Engkau melihat Dia terpaku di tiang gantungan Salib, di antara dua penjahat..
Dan orang banyak itu mencibir. Dan para prajurit menghina-Nya.
Engkau tidak mengalihkan pandangan dari-Nya.
Engkau merasakan napas terakhir-Nya, dan menerima napas terakhir-Nya.

Nyanyikan dalam hatiku kegembiraan yang menyelemutimu.
Dia bangkit, Dia hidup, putra-Mu selamanya!
Bernyanyilah, oh Maria,  nyanyikanlah “YA”
Ajari Aku untuk mengatakan Ya dalam peziarahan hidupku
Ingatkan aku bahwa, lebih kuat dari penderitaan dan kematian, akan ada kehidupan akan muncul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug