Langsung ke konten utama

BAGAIMANA SIH GAYA KETAWA PATER JULES CHEVALIER?

Foto setelah misa di Richelieu


Kebanyakan dari kita mungkin ingin tahu lebih, kira-kira bagaiamana sih Pater Jules Chevalier kalau berjalan, tertawa, bertutur kata? Maklum kita tidak memiliki dokumentasi foto-foto pater Jules Chevalier, ketika sedang ketawa atau berjalan. Yang kita lihat selama ini selama ini hanyalah foto masa tua, yang kelihatan sangat serius.

 Tentu, sebagai seorang pendiri konggregasi yang besar, yang kini sudah berkarya di banyak negara, tak diragukan lagi bahwa dia memiliki kehidupan rohani yang mendalam. Bruder John Weber menulis:” Hal yang paling berkesan adalah bahwa Pastor Chevalier memiliki kehidupan batin yang dalam, terlepas dari komitmennya yang kuat dan beragam.”
Bagaimana cara jalannya dan lain-lain? Kita tidak memiliki dokumen, selain kesaksian para konfrater yang hidup pada zamannya.  Bruder John Weber yang pernah hidup bersama dengannya menulis: “Pater Jules Chevalier berjalan perlahan, kepalanya menunduk ke depan, benar-benar terbenam dalam Tuhan. Ketika dia bertemu kami, dia menjawab salam kami dengan anggukan kecil di kepalanya. Jika seseorang beberapa langkah jauhnya, dia bahkan tidak melihatnya. Di luar, di jalan, dia selalu berjalan cepat. Saya belum pernah melihatnya berbicara dengan siapa pun di koridor rumah, maupun di jalan. Dia selalu menerima orang asing di kantornya; di sana juga dia biasanya memberikan instruksi kepada para anggota komunitas. Untuk melakukan ini, dia tidak pernah menggunakan cara yang keras, dia menyatakan keinginan, dengan kelembutan yang ekstrem.”
Bruder John Weber memberikan kesaksian mengenai Pater Jules Chevalier di mana dia tidak pernah melihatnya berbicara kepada siapa pun dengan keras. "Saya bertanya-tanya apakah dia mampu melakukannya. Aku belum pernah melihatnya memanifestasikan kegembiraannya dengan cara yang berisik, dengan tawa atau gerak tubuh. Dua kali, saya menceritakan sebuah kisah di hadapan seluruh komunitas, termasuk kepada Pater Jules Chevalier. Semua orang bisa melihat bagaimana dia berusaha untuk tidak tertawa keras. Dia menyandarkan dagunya di dadanya, tangannya menggenggam, memutar ibu jarinya terus-menerus..", tulis Bruder John Weber.
 
Menurut Bruder Weber, Pater Jules Chevalier memiliki kualitas mendengarkan yang luar biasa. Dia mendengarkan dengan penuh perhatian. Dia juga memiliki perhatian pada beberapa anekdot atau cerita yang menghibur. Ketika para pastor rekannya berbicara tentang pelayanan paroki (sebuah tema yang sangat ia rekomendasikan), ia sering berbicara dan memberikan contoh pengalamannya sendiri. Dia selalu mendorong para imam muda untuk berperilaku lembut dan sabar, sehubungan dengan umat mereka, kurang frustrasi dan ceroboh ...

Pastor Chevalier selalu mementingkan keramahtamahan. Ketika para pastor dari sekitar Issoudun datang untuk berbelanja di pasar Issoudun, ia sering memanfaatkan kesempatan ini untuk meminta sakramen pertobatan; tidak ada yang membutuhkan undangan khusus karena semua, pada prinsipnya, diundang makan siang.
 Oh yah, percakapan para pastor ini tidak lain untuk berbagai mengenai  kesulitan yang mereka temui dalam pelayanan paroki mereka. Di antara sekian tema yang dibicarakan,  tema indiferentisme agama adalah yang paling sering mereka percakapkan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug