Langsung ke konten utama

KESEMPURNAAN HIDUP MENURUT PATER JULES CHEVALIER-BAGIAN I




Tulisan berikut ini terinspirasi dari buku Pater Jules Chevalier yang berjudul « L’ecole du Sacre-Cœur Bagi P. Jules Chevalier, ajaran Yesus tidak lain adalah Ajaran Hati-Nya. Ketika Yesus sebagaimana tertulis dalam dalam Injil Matius, 11, 29 berkata:“Belajarlah dari pada-Ku” tentu yang yang dimaksudkan adalah belajar dari Hati-Nya. Sekolah-Nya terbuka untuk semua orang yang berkehendak baik. Itulah jalan menuju kesempurnaan.

 Dalam refleksinya Pater Jules Chevalier melihat bahwa kita diciptakan untuk memperoleh kehidupan di surga. Itulah tujuan hidup kita, dan bukan tujuan lainnya. Yesus baginya setiap saat memberikan kepada kita segala rahmat-Nya. Namun demikian dalam peziarahan hidup kita di dunia ini, tak dapat dipungkiri, sebagai makluk yang rapuh kadang kalah kita jatuh dalam dosa-dosa kita. Syukurlah bahwa Allah kita penuh belaskasihan. Dia mengutus Putra-Nya untuk menghapus dosa-dosa kita.  Yesus yang adalah wajah belaskasihan Allah senantiasa menanti siapa saja yang mau kembali kepada-Nya. Dialah yang memberikan kepada kita Gereja dan sakramen-sakramen. Dialah yang memberikan kepada kita obat mujarab ilahi, sumber segalah rahmat dan tanda keselamatan, sebagaimana tampak dalam penampakan-Nya kepada Maria Margaretha Alacoque di Paray le Monial.

Jika kita menghindari dosa dan mempraktekan kebajikan, kita akan menerima rahmat-Nya. Jika tidak, bagaimana mungkin kita berada dalam tatanan spiritual? Kebajikanlah yang menerangi kita dan membuat kita maju, kebajikan pula lah yang membuat kita mampu mempertahankan niat baik kita dan mewujudkannya.

O hati Yesus yang penuh kasih, siapa yang mampu menyelidiki kedalaman rahmatMu? Aku sadari itu, karena Engkaulah sumber cahaya dan segala pengetahuan, mahkota kebijksanaan dan sumber kebenaran. Saya ingin menjadi murid-Mu. “Berbicaralah dan Hambamu siap mendengarkan!

Jules Chevalier mengajak kita untuk « mendengar baik-baik ajaran Yesus”. Jika kita mengikuti ajaran-ajaran itu kita akan menemukan rahasia hidup bahagia di dunia saat ini dan nanti. Karya dari sebuah kebaikan tanpa batas dan kebijaksaan tanpa akhir. Kita diciptakan untuk kehidupan yang penuh suka cita (le bonheur). 
Suka cita yang penuh itu ditemukan di mana? Di dunia atau kah di Surga ? Bagi Jules Chevalier, dunia adalah sebuah lembah air mata, di mana kita juga melewati hari-hari penderitaan, sengsara dan cobaan. Jika suka cita yang penuh tidak bisa ditemukan di dunia, maka harus dicari di tempat lain. Suka cita itu adalah dambaan jiwa, dan hanya bisa ditemukan di surga. Di sana Allah sumber dari segala yang baik, pusat dari segala ganjaran, memberikan kepada setiap orang yang mencintai-Nya dengan kemulian-Nya dan itu untuk kehidupan kekal. Surga tidak dijanjikan hanya kepada mereka yang mewujudkan kebajikan, tetapi yang mampu setia dalam kebajikan itu. Benar bahwa surga dimiliki oleh mereka yang mampu bertahan dalam kebajikan dan mereka yang pulih karena penebusan dosa. Maka percayalah. RahmatNya tidak pernah meninggalkan kita. Dengan Rahma-Nya kita mampu menang.

Namun demikian kita masih hidup di dunia, di mana kita berhadapan dengan lingkungan kita. Bagaiaman agar kita bisa bertahan dalam kebajikan? Bagi Jules Chevalier, fokuslah pandangan kita ke kehidupan yang akan datang. Bayangkan hari penghakiman, jika kita tidak hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Kita hidup di dunia, tetapi tatapan kita menuju ke kehidapan kekal.

Secara khusus kita diajak untuk memahami hidup dalam kesempurnaan, dan dengan pemahaman itu kita diajak untuk bertindak sesuai dengan alasan yang mendalam. Pertama, lepas bebas terhadap kehendak sendiri, kemudian lawan segala kecenderungan jahat dalam diri, koreksi terhadap segala kesalahan, lepas bebas terhadap kebutuhan panca indra (mortification des sens), mampu menaklukan segalah aturan yang menjadi arah hidup sehari-hari, hindari segalah keinginan duniawi, praktek kemiskinan, ketaatan, kemurnian, kelembutan, kerendahan hati, dan cinta kasih. 


Sampai di sini kita bisa berdiam diri sejenak. Kita berdoa :

Ya Tuhan pengorbanan-pengorbanan itu tidak membuatku takut. Ya Hati Kudus Yesus, saya ingin selamat. Apakah untungnya kepada seorang, jikalau ia beroleh segenap dunia ini, tetapi jiwanya binasa? Atau apakah yang patut diberi orang akan menebus jiwanya? (Matius 16 : 26).



Lantas, apa yang perlu kita buat untuk memperoleh kehidupan kekal di surga ? Kadang hari-hari kita mengalir tanpa orientasi. Jika selalu begitu, kita akan berhadapan dengan Tuhan tidak saja dengan tangan hampa, tetapi juga mungkin dengan jiwa yang kotor karena dosa. Yang menjadi pertanyaan apakah kita tertarik untuk kehidupan sempurna, untuk sebuah hidup yang lebih agung ? 
Jiwa yang tercebur dan tertarik untuk kehidupan yang sempurna, tidak hanya memisahkan diri dari hal-hal duniawi, tetapi juga sadar akan bahaya yang membuat hidup tidak fokus. Dengan menerima praktik hidup sesuai dengan ajaran biblis, jiwa semakin bersatu erat mesrah dengan Kasih Kristus. Kehidupan surgawi semakin familiar dalam dirinya. Hari demi hari akan semakin berubah ke arah yang lebih baik, dan dan semakin merasakan atmosfir ilahi.
Pengorban-pengorbanan itu sebagaimana telah disebutan di atas, ketika semakin dipraktikan dengan sadar, semakin membuat kita bahagia di dunia saat ini. Ada kelimpahan suka cita bagi mereka yang mempraktekannya, bahkan di tengah-tengah kesengsaraan hidup sekali pun. Bagi mereka, kesengsaraan adalah sebuah keuntungan. Mereka bahkan mampu bertahan dalam penghinaan-penghinaan. Mereka tidak suka penghormatan-penghormatan duniawi. 


Kita hidup di dunia, tetapi kita bukan dari dunia. Tujuan hidup kita adalah surga. Sebagai orang Kristiani, kita adalah tentara di bumi untuk menaklukan hal-hal yang menjauhkan kita dari hidup surgawi. Seorang tantara menampakan kemulian bukan dalam saat-saat damai, tetapi dalam masa pertempuran di medan tempur. Keagungannya terletak pada kemampuan untuk mengusir musuh-musuh walau tidak mudah. Benarlah, semua orang yang menghendaki kehidupan sempurna ibarat seorang tantara yang selalu siap sedia dengan senjatanya, selalu dalam pertempuran melawan musuh-musuhnya, untuk menaklukannya di mana pun dia jumpai.

Apa yang lebih mulia di depan Allah selain kemenangan atas musuh-musuh yang menjauhkan kita dari kehidupan sempurna sepanjang peziarahan hidup kita di dunia? Tidak ada. Kesempurnaan itu tidak lain adalah harta tersembunyi. Sekali kita temukan, kita mendedikasikan segala kemampuan untuk tetap memeliharanya. Itulah dirham yang hilang yang dilukiskan dalam Injil. Ketika Anda menemukannya kembali berkat usaha-usahamu, anda akan menjaganya dan merasa bergembira.

Ya Tuhan, bagaimana mungkin saya menolak untuk memperolah harta berharga itu? Dengan bantuan rahmat-Mu, saya mau menjadi salah seorang tentara yang gagah, saya mau menjadi seorang yang layak di hadapan-Mu. Engkaulah Tuhanku, dan saya mau memperoleh mahkota abadi yang Engkau sediakan bagiku. Amin



ISSOUDUN, 27 Maret 2020
Yongki Wawo, mSC


Komentar

  1. Balasan
    1. iItu semua ide dari P. Jules Chevalier yang saya bahasakan dengan gaya saya.
      Selamat bermenung. Ametur

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug