![Image result for menyikapi pengalaman duka cita](https://hellosehat.com/wp-content/uploads/2016/06/menghadapi-kesedihan-kehilangan-orang-terkasih.jpg)
Sahabat muda terkasih,
Hidup itu adalah sebuah proses “menjadi”. Dari
yang tidak tahu menjadi tahu. Dari
yang amatiran menjadi professional. Semua butuh proses dalam rangkain waktu.
Dalam hal memaknai hidup juga perlu apa yang disebut “lensa pikiran” yang
benar. Ketika menghadapi masalah yang sama, masing-masing punya cara pandang
yang berbeda mengenai “pengalaman” duka cita itu. Ada yang terus meratapi nasib
dan tidak bisa bangun lagi, karena pikirannya hanya tertuju pada
pengalaman-pengalaman dukacita, dll.
Sahabat muda mungkin juga pernah bersedih ,
galau , bermuram durja oleh karena orang orang yang pernah engkau cintai
meninggalkanmu , memisahkan pikiran ,perasaan , hati , jiwa dan raganya darimu
karena berbagai sebab yang tidak bisa engkau mengerti.
Itu naluri kemanusiaanmu yang wajar, tetapi tidak perlu terus meratapi
segala pengalaman pahit itu.
Saya memiliki teman yang bagi saya sungguh luar biasa
dalam melihat kehidupannya. Dia masih muda, tetapi sungguh dewasa cara
pandangnya. Ketika baru daftar masuk SMA tiga tahun lalu, sang ayahnya pergi
untuk selamanya menghadap sang Khalik. Bahkan pada tahun yang sama, kakaknya
yang dikasihinya pun pergi menyusul sang ayah untuk selamanya. Dia tidak pernah
lagi ketemu dengan kedua sosok yang disayangi itu. Mereka hadir secara “roh”
dalam doa-doanya. Dalam situasi sulit begitu, ibu dan kakaknya yang lain menjadi
tulang punggung keluarga. Ibunya sering sekali berkeluh kesah kepadanya bahwa “uang
tabungan” hampir habis. Tetapi si “Maria” (sebut saja namanya
seperti itu) begitu sabar. Prinsip « jangan cemas akan hari esok »
sebagaimana bacaan injil hari minggu biasa ke- 8 tahun A sungguh dihidupinya. Dia
bahkan aktif dalam kegiatan kepemudaan di gerejanya. Dia aktif dalam kegiatan
karitatif di parokinya. Dia bahkan menjabat sebagai ketua. Wah luar biasa kan ?
Jika dilihat secara mendalam apa yang
mendorong sehingga si Maria begitu tegar ? setidaknya ada beberapa hal
yang ingin dia bagikan kepada Sahabat Muda menghadapi pengalaman pahit, duka
cita, dll:
1. Mensyukuri
apa yang ada hari ini…Maria mengatakan bahwa memang benar secara manusia ketika
ada pengalaman duka, kehilangan, kegagalan, ada pengalaman sedih. Tetapi ketika
terus berkubang dalam kesedihan, bagaimana bisa bangkit dan merayakan suka cita
kehidupan ? « Kehidupan hari ini adalah berkat », katanya. Hal
itu membuat Maria melihat hari-hari secara baru. Setiap hari ada
kejutan-kejutan baru, yang patut disyukuri.
2. Yakin bahwa Tuhan memiliki rencana yang indah untuk
setiap orang. “Hidupku ada di dalam tangan-Nya.” Yah kira-kira begitulah
prinsipnya. Namun dia menambahkan:”manusia juga perlu berusaha dong! Alias tidak
pasif. Mana bisa bisa lulus dengan nilai bagus, kalau hanya doa dan tidak mau
belajar? Jadi perlu seimbang. Antara ora et labora. Tampak bahwa si Maria
memiliki nilai teologal kristiani yang dia pegang teguh” iman dan harap” yang
diaktulisasikan dalam keutamaan lain yakni “cinta” lewat pelayanan karitatif
yang dia ketuai. Hebat…anak muda tapi punya prinsip hidup yang luar biasa…
3. Mendekatlah kepada Allah. Dalam salah satu bagian Alkitab ada kata-kata indah ini”Mendekatlah kepada
Allah dan ia akan mendekat kepadamu.” (Yakobus 4:8). Untuk bisa dekat dengan Tuhan butuh semangat doa. Maria
yang juga baru saja dibabtis pada tahun 2012 menyadari nilai ini. Doa adalah
senjata ampuh baginya. Dia begitu terinspirasi dengan kata-kata dalam Mazmur :”Lemparkanlah
bebanmu kepada Yehuwa, dan ia sendiri akan mendukungmu.” (Mazmur 55:22). Sahabat muda terkasih, jika
Anda merasa sedih atau mengalami pengalaman kelam, curahkanlah perasaanmu
kepada Allah yang berjanji untuk menghibur hati kita.
Semoga Sahabat
kita Maria, bisa jadi inspirasi bagi kita dalam menyikapi berbagai pengalaman
sedih, dll. ”Ketika kepedihan tak tertanggungkan lagi dan rasanya saya tidak
bisa melaluinya, saya berlutut dan berdoa kepada Allah. Saya memohon
bantuan-Nya.” Maria yakin bahwa doa-doanya sangat bermanfaat. Sahabat Muda pun
pasti akan merasakan bahwa sebagai
tanggapan atas doa-doa Anda yang tiada henti, ”Allah segala penghiburan” akan
memberi Anda keberanian dan kekuatan untuk tabah. —2 Korintus 1:3, 4; Roma 12:12. AMIN
Komentar
Posting Komentar