Hari ini, Minggu, 4 Juni 2017 untuk pertama kalinya saya misa di Gereja
St. Cyr Issoudun. Memang letak gereja itu tidak jauh dari Basilika Issoudun, tetapi selama ini saya hanya sering memimpin misa di Basilika dan di tempat lain. Gereja yang juga turut dibangun oleh pastor Jules Chevalier (pendiri tarekat MSC dan PBHK serta awam Chevalier) tersebut masih tampak indah. Dalam hukum negara Perancis, gereja yang dibangun sebelum tahun 1905, biaya renovasi menjadi tanggung jawab "pemerintah." Gereja "Issoudun" yang dibangun sebelum tahun 1905 menjadi tanggung jawab pemerintah, sehingga masih begitu terawat.
Pada pukul 10:00 pagi waktu Perancis, bersama dengan pastor Daniel (Provinsial MSC Perancis-Swiss) saya ke gereja St. Cyr Issoudun. Kali ini kami merayakan misa hari raya Pentakosta di gereja itu. Para konfrater lain ada yang memimpin misa di Vatan, Ambroult, serta di Basilika Issoudun. Perayaan ekaristi berjalan lancar. Melodi mazmur "Utuslah ROH-MU ya TUhan, dan jadi baru seluruh muka bumi" juga sama dengan yang biasa kita nyanyikan di Indonesia. Hanya saja beda bahasa. Lagu-lagu diiringi oleh seorang organist muda serta dipandu oleh Pak Rolland. Hadir dalam misa provincial PBHK Perancis serta Pemimpin umum tarekat PBHK yang saat ini sedang mengadakan visitasi ke Issoudun. Vanina, seorang awam ahli liturgi juga hadir dalam misa itu. Dia sebelumnya belajar khusus liturgi di Paris untuk menganimasi kegiatan liturgi paroki yang super besar itu. Dia begitu "skill" dalam bidang liturgi.
Pada pukul 10:00 pagi waktu Perancis, bersama dengan pastor Daniel (Provinsial MSC Perancis-Swiss) saya ke gereja St. Cyr Issoudun. Kali ini kami merayakan misa hari raya Pentakosta di gereja itu. Para konfrater lain ada yang memimpin misa di Vatan, Ambroult, serta di Basilika Issoudun. Perayaan ekaristi berjalan lancar. Melodi mazmur "Utuslah ROH-MU ya TUhan, dan jadi baru seluruh muka bumi" juga sama dengan yang biasa kita nyanyikan di Indonesia. Hanya saja beda bahasa. Lagu-lagu diiringi oleh seorang organist muda serta dipandu oleh Pak Rolland. Hadir dalam misa provincial PBHK Perancis serta Pemimpin umum tarekat PBHK yang saat ini sedang mengadakan visitasi ke Issoudun. Vanina, seorang awam ahli liturgi juga hadir dalam misa itu. Dia sebelumnya belajar khusus liturgi di Paris untuk menganimasi kegiatan liturgi paroki yang super besar itu. Dia begitu "skill" dalam bidang liturgi.
Gereja St. Cyr Issoudun |
Pada hari Pentakosta kali ini, di gereja itu juga diadakan pembabtisan
untuk 4 bayi. Saya menerimakan
sakramen babtis kepada empat bayi itu. Mereka adalah Ambre, Elisa, Hugo, dan Matenzo. Sudah menjadi kebiasaan umum di
Perancis, Sakramen BABTIS dijalankan setelah perayaan ekaristi. Setelah semua
umat yang hadir dalam perayaan ekaristi keluar gereja, keluarga ke-4 bayi itu
masuk satu persatu ke dalam gereja. Jumlahnya bahkan lebih banyak dari mereka
yang hadir dalam perayaan ekaristi. Maklum penerimaan sakramen babtis adalah
acara pesta keluarga. Semua handai taulan dan keluarga diundang. Itu adalah
acara super special bagi orang Perancis. Dalam acara seperti itu, yang hadir dalam gereja tidak hanya orang katolik aktif. Itulah sebabnya mengapa "pastor Gilles Crand", seorang mantan dosen liturgi di seminari tinggi Nantes selalu berkata kepada saya bahwa "liturgi adalah jendela gereja". Lewat liturgi, gereja diperkenalkan. Konteks Perancis seperti itu. Kalau liturgi berjalan baik, bukan tidak mungkin mereka yang hadir dalam momen undangan ketika ada sakramen Babtis mau juga ikut meminta agar anak-anak mereka dibabtis.
"Hari ini liturgi berjalan begitu bagus", ungkap pastor Daniel. Tampak dalam wajah-wajah sumbringah mereka yang hadir dalam gereja. Semua begitu antusias. "Itu tidak biasa di Perancis", kata pastor Daniel. Saya secara pribadi bersyukur, karena boleh menjadi alat di tangan TUHAN dalam konteks negara sekular Perancis. Terima kasih atas hari ini, ya Tuhan. Utuslah Roh-Mu agar menjadi baru seluruh muka bumi, termasuk daerah "misi" Issoudun. AMIN
Jalan ke arah gereja St. Cyr |
"Hari ini liturgi berjalan begitu bagus", ungkap pastor Daniel. Tampak dalam wajah-wajah sumbringah mereka yang hadir dalam gereja. Semua begitu antusias. "Itu tidak biasa di Perancis", kata pastor Daniel. Saya secara pribadi bersyukur, karena boleh menjadi alat di tangan TUHAN dalam konteks negara sekular Perancis. Terima kasih atas hari ini, ya Tuhan. Utuslah Roh-Mu agar menjadi baru seluruh muka bumi, termasuk daerah "misi" Issoudun. AMIN
Komentar
Posting Komentar