langit biru jauh dari kesan polusi |
Hari itu, matahari
panas menjelang musim panas mulai terasa. Cuaca cerah dan langit tampak biru di
daerah Avord dan Farges, jauh dari kesan adanya polusi. Semua tampak natural,
walau daerah ini sudah dihuni oleh penduduk Perancis berabad-abad silam. Yah…hari
Senin, 19 juni 2017 utusan biarawan-biarawati yang berada di keuskupan agung
Bourges mengadakan kegiatan ziarah di Avord-Farges, Paroki St. Elisabeth de la
trinite atau St. Elisabeth dari Trinitas. Daerah itu adalah tempat lahir St.
Elisabeth de la Trinité (1880-1906).
Elisabeth baru saja dinyatakan santa pada 16 oktober
2016 oleh paus Fransiskus.
Kita tahu
bahwa santa Elizabeth dari Trinitas, seorang rubiah Karmel OCD sering dikatakan
berasal dari Dijon, Perancis, yang meninggal dalam usia 26 tahun dan hanya 5
tahun hidup membiara. Dia lahir di Avord daerah keuskupan agung Bourges. Dia telah
menerima anugerah kekudusan yang besar dari Tuhan melalui penghayatan hidup di
hadirat Allah. Pesan yang dibawakan olehnya ialah misteri kehadiran Allah
Tritunggal Mahakudus dalam lubuk jiwa kita yang terdalam. Dia membawa suatu
misi kekudusan bagi jiwa-jiwa kontemplatif, bagi jiwa-jiwa yang rindu untuk
mengenal dan mengasihi Allah secara mesra dan mendalam. Kita dapat mengenal apa
yang dihayatinya, melalui surat-surat yang dia tulis kepada ibunya, adiknya,
ataupun kenalannya, serta melalui renungan yang ditulis saat retret-retret yang
dijalaninya.
Dalam suasana
penuh syukur, para biarawan-biarawati keuskupan agung Bourges mengadakan ziarah
ke kota lahirnya. Semua yang hadir kira-kira berjumlah 64 orang. Ziarah itu dikoordinir
oleh Pastor Daniel Auguie, msc, selaku ketua forum komunikasi
biarawan-biarawati keuskupan agung Bourges. Hadir juga uskup Agung Bourges, Mgr. Armand Maillard, para novis serta
abas biara Benedictine Fontgombolt. Acara sehari di paroki itu diawali dengan
kesaksian dari Marie Paul Stevens, refleksi pribadi, doa siang, makan siang,
info penting dari berbagai komunitas biara, info penting dari uskup agung
Bourges, serta pada sore hari misa penutup di gereja Farges-4 km dari Avord.
KESAKSIAN DARI Marie-Paul Stevens
Yang menarik adalah bahwa dalam kesempatan ziarah itu, Marie-Paul Stevens
memberikan kesaksian akan mujizat yang dialaminya ketika berdoa kepada
Elisabeth de la trinité yang membuahkan kesembuhannya. Kita tahu bahwa, salah satu syarat dalam proses
kanonisasi adalah mukjizat yang terjadi karena orang berdoa kepada Tuhan dengan
perantaraannya. Untuk Santa Elisabeth de la trinite, mukjizat itu terjadi pada Maria-Paul Stevens. Dia adalah seorang wanita
muda Belgia, guru agama di Malmedy, berusia 39 pada tahun 1997, yang secara bertahap
menemukan bahwa ia menderita penyakit langka, sindrom Sjogren, dengan beberapa
konsekuensi dan sangat melumpuhkan semakin menyakitkan. Oleh
karena itu dia harus meninggalkan pekerjaan pada tahun 1998 dan meskipun
beberapa perawatan, penyakit memburuk pada tahun 2000-2001, dengan sakit yang
tak tertahankan. Marie-Paul
dan teman-temannya berdoa untuk kesembuhannya.
Dia
sendiri tidak memerlukan obat tetapi memutuskan untuk pergi ke Flavignerot
sebelum meninggal, untuk berterima kasih kepada Elizabeth yang menyentuh
hatinya sejak usia remaja karena begitu banyak telah membantu dalam
penyakitnya. Tiba
dengan teman-temannya di parkir parkiran biara Carmel pada tanggal 2 april 2002,
dia duduk kelelahan di atas batu, dan tiba-tiba berteriak: "Saya tidak punya
sakit! ". Gejala-gejala
menghilang ... Beberapa bulan kemudian dia berjalan kaki sepanjang 350 km dalam semangat ziarah untuk
bersyukur ...Setelahnya dia banyak menjalankan pemeriksaan medis antara tahun 2012 dan 2016
untuk pengakuan resmi atas kesembuhannya itu sampai Keputusan tanggal resmi pada 3 Maret
2016.
Kami semua kembali ke biara masing-masing setelah melewati hari penuh suka cita itu. Santa Elisabeth dari Trinitas. Doakanlah kami. Amen
Komentar
Posting Komentar