Langsung ke konten utama

SEKOLAH HATI KUDUS YESUS MENURUT PATER JULES CHEVALIER DAN PAUS FRANSISKUS



Pendahuluan 

Tulisan berikut ini terinspirasi dari buku pater Jules Chevalier yang berjudul « L’ecole du Sacre-Cœur » dan eksortasi Paus Fransiskus yang berjudul « Gaudete et Exultate. »
Pater Jules Chevalier mengawali tulisannya dalam buku L’ecole du Sacre-Cœur bahwa Yesus Kristus adalah awal dan akhir dari semuanya. Dialah Alfa dan Omega, « Principium et finis ». Dia menjadi bagi kita Jalan, Kebenaran dan Hidup. Jalan yang yang mana kita harus ikuti. Kebenaran yang mana kita harus Imani, dan Hidup yang menghidupkan kita serta yang menjadi tumpuan harapan kita selamanya. Ajaran Yesus menjadi penerang dalam peziarahan hidup kita di dunia. Dari manakah ajaran-Nya? Tidak lain dari Hati Kudus-Nya. Semua yang baik tidak lain bersumber dari Hati Kudus-Nya. Yah sebagaimana dikatakan dalam Injil Lukas 6:45 “Bonus homo de bono theasauro cordis sui profert bonum.” Dan adalah benar bahwa Dia juga adalah TUhan kita.
Pater Jules Chevalier dalam buku yang sama mengutip apa yang pernah dikatakan oleh uskup Poitiers, Kardinal Pius : » Hati Yesus adalah tahta Cinta-Nya, sebagai pusat dari segala inspirasi-Nya, rumah dari cinta kasih-Nya, pusat dari segala afeksi jiwa-Nya, sumber dari mana mengalir semua misteri-Nya, semua sakramen Gereja, di mana tanpa-Nya kita tidak dapat mengakses KEHIDUPAN itu, Hidup yang sejati. Hati Yesus adalah Yesus Sendiri. “
Hal yang sama dikatakan oleh Mgr. Baudry dalam buku “Le Coeur de Jesus.” Dia menulis:”Oh Tuhanku. Hati-Mu adalah Engkau sendiri. Dan Engkau adalah Hati-Mu. »
Ajaran Yesus adalah Ajaran Hati-Nya. Ketika Yesus mengakatan dalam dalam Injil Matius, 11, 29 “Belajarlah dari pada-Ku” tentu yang yang dimaksudkan adalah belajar dari Hati-Nya. Sekolah-Nya terbuka untuk semua orang yang berkehendak baik. Itulah jalan menuju kesempurnaan.
1.     Dia menunjukkan kepada kita jalan kesempuranan itu dan Dia membuat kita mengerti alasanya.
2.     Dia menunjukkan kepada kita praktek-praktek sederhana dalam hidup harian
3.     Dia berjalan bersama kita untuk maju, dan jika kita menghendaki, dapat mencapai tingkat yang lebih tinggi.
4.     Setelah berjalan dalam jalan kesempurnaan di dunia, Dia akan menunjukkan jalan hidup religius, jika kita merasa ada panggilan khusus.
Itulah 4 bagian terpisah dalaml jalan Hati Kudus-Nya. Dalam tulisan-tulisan selanjutnya saya coba masuk dalam bagian-bagian “Sekolah Hati Kudus-Nya” sesuai yang ditulis oleh Pater Jules Chevalier agar kita semakin mantap menjadi murid-murid-Nya dalam mewartakana Hati Kudus-Nya kepada semua orang yang berkehendak baik.
Lima tahun setelah pemilihannya, Paus Fransiskus menerbitkan Gaudete et exsultate (GE). Seperti yang dinyatakan oleh subtitle itu, temanya adalah "seruan kepada kekudusan di dunia saat ini". Paus meluncurkan pesan penting dengan menunjukkan apa yang diperhitungkan, makna kehidupan Kristen yang, dalam kata-kata St Ignatius Loyola kepada para Yesuit, "mencari dan menemukan Tuhan dalam segala hal": curet primum Deum. Ini adalah jantung dari semua reformasi, pribadi dan gerejawi: menempatkan Allah di pusat." Tentu menempatkan Allah dalam jantung hidup kita, tidak lain adalah bahwa kita perlu belajar dari Hati Putra-Nya agar benar-benar menjadi manusia.
Saya ingat pada tahun 2018, Paus Fransiskus mengundang kita untuk berdoa kepada Hati Yesus selama bulan Juni, setelah Hari Raya Hati Kudus Yesus, Jumat, 8 Juni 2018, Hari Doa Sedunia untuk Pengudusan Para Imam, yang dilembagakan oleh Yohanes Paulus II.
Pada kesempatan audiensi umum hari Rabu, 6 Juni 2018, di Lapangan Santo Petrus, Paus memang menyebutkan pesta Hati Yesus, dengan mengatakan, dalam bahasa Italia: "Jumat, ini  akan ada perayaan  Hati Kudus Yesus." Saya mengundang Anda, sepanjang bulan Juni, untuk berdoa kepada Hati Yesus dan untuk mendukung para imam Anda dengan kedekatan dan kasih sayang Anda sehingga mereka adalah gambar Hati-Nya yang penuh dengan cinta kasih. "

Kepada kaum muda, yang sakit, dan yang baru menikah, paus menambahkan, "Carilah makanan dan minuman rohani dari Hati Yesus sehingga, dipelihara oleh Kristus, kamu menjadi manusia baru oleh cinta ilahi ini. "
Bagi Paus Fransiskus, Paus Yesuit, "Hati Kudus Yesus adalah pusat belas kasihan": ia mengingatkan para imam pada kesempatan Yobel Rahmat, 2 Juni 2016, di Sainte-Marie Majeure. Dia merekomendasikan agar para imam membaca ensiklik Pius XII "Haurietis Aquas" mengenai Hati Yesus. Dia menekankan bahwa "belas kasihan adalah masalah kebebasan", dari hati ke hati. Itu adalah Ensiklik dari Pius XII yang diterbitkan pada 15 Mei 1956.
Devosi kepada hati Kristus lahir dan dikembangkan di Gereja jauh sebelum pendirian Serikat Yesus pada abad keenam belas dan bahkan sebelum penampakan untuk St. Margaret Mary pada abad ketujuh belas. Tetapi di Paray-le-Monial, Serikat Yesus, dalam pribadi Santo Claude La Colombière, SJ, bapa rohani Santa Marguerite-Marie, dan para suster Visitasi, yang menerima dari Kristus misi untuk menyebarkan devosi ini. Pater Jules Chevalier, pendiri Misionaris Hati Kudus Yesus juga terinspirasi dari tulisan-tulisan St. Margaret Mary. Dia terinspirasi untuk menyebarkan semangat devosi "Hati Kudus Yesus" secara khusus "Cara Hidup Menurut Hati"...untuk menyembuhkan penyakit-penyakit zaman.

Dua doa paling terkenal dari Hati Yesus adalah: "Yesus, yang lemah lembut dan rendah hati, jadikan hatiku seperti hati-MU", dan "Hati Kudus Yesus, aku percaya pada-MU".

 1 JUNI 2019
BULAN JUNI-BULAN HATI KUDUS
ISSOUDUN-PERANCIS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug