Yesus Kristus diutus oleh Bapa untuk memenuhi misi-Nya di mana saja, di semua dimensi kehidupan sosial, dan di setiap sudut hati manusia. Para anggota Keluarga Chevalier mengambil bagian dalam misi Yesus Kristus ini dalam semua aspeknya. Niat Hamba Allah Chevalier adalah bahwa misi yang dipercayakan Yesus kepada kita adalah misi di seluruh dunia. "Dikasihilah Hati Kudus Yesus di seluruh dunia"
Hamba Allah Jules Chevalier menemukan akar penyebab semua penyakit masyarakat di hati manusia yang terkontaminasi oleh egoisme sosial, ketidakpedulian agama, dan ketidaktahuan akan Kabar Baik yang diungkapkan oleh Yesus Kristus. Semua kejahatan dan keburukan ini muncul dari hati yang belum sesuai dengan Hati Yesus. Penyakit zaman yang dilukiskan oleh Hamba Allah Jules Chevalier juga ada dalam zaman kita saat ini. Paus Fransiskus dalam tulisan-tulisan, khotbah-khotbah, serta general audience tidak lupa mengingatkan karakter zaman kita, yang diwarnai dengan kekerasan, agresivitas, egoism, hedonism, dan lain-lain.
Bagi Hamba Allah Jules Chevalier, penyembuhan penyakit masyarakat dimulai dengan pertobatan hati.Tujuan utama dari penyebarluasan Devosi kepada Hati Kudus adalah: untuk menghasilkan transformasi hati, yang menghasilkan transformasi kehidupan sebanyak mungkin orang; dan transformasi kehidupan banyak orang ini akan membawa transformasi masyarakat. Ketika kita memiliki kualitas interior yang kuat, kita dapat berenang dalam arus zaman yang diwarnai dengan kekerasan, penghinaan, dan lain-lain. Bahkan kita mampu menghidupi apa yang oleh Paus Fransiskus sebut sebagai “penghinaan harian.”
Misi ini dicapai dalam kerja sama erat oleh para anggota religius dan awam dari Keluarga Chevalier. Tanpa bantuan umat awam yang setia kepada Keluarga Chevalier, tidak mungkin mempraktekkan devosi kepada Hati Kudus yang merupakan obat untuk penyakit zaman dan penyakit masyarakat. Kita tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi bersama dalam “komunitas yang lebih luas.” Itulah sebabnya Paus Fransikus juga dalam Gaudete et Exultate menekankan pentingnya menghidupi kekudusan hidup dalam semangat komunal. "Gereja membutuhkan misionaris yang bersemangat, dilahap oleh antusiasme untuk meneruskan kehidupan yang benar! "(GE §138) tetapi juga menekankan bahwa jalan misi ini, kekudusan tidak pernah dibuat sendiri tetapi selalu dalam komunitas, yang benar-benar merupakan tempat belajar untuk mencintai.
Saya melihat bahwa idealism Hamba Allah Jules Chevalier tentu sejalan dengan idealism Gereja pada umumnya. Mengapa? Misi secara bersama-sama tentu menanggapi undangan permanen Yesus: "Pergilah ke seluruh dunia dan nyatakan Injil kepada semua makhluk" (Markus 16:15). Mematuhi perintah Tuhan ini bukanlah suatu pilihan bagi Gereja: itu adalah "tugas wajibnya", sebagaimana diingat oleh Konsili Vatikan II. Hal ini diingatkan lagi oleh Paus Fransiskus dalam suratnya untuk mengenangkan 100 tahun promulgasi surat apostolik “Maximum Illud.” Paus Fransikus menulis:” Gereja "pada dasarnya adalah misionaris.. Gereja, selalu di bawah dorongan Roh Kristus, berjalan di jalan yang sama yang ia ikuti, yaitu dengan cara kemiskinan, kepatuhan, pelayanan … sehingga benar-benar mengkomunikasikan Tuhan, "sebuah model kemanusiaan yang diperbarui, dijiwai dengan cinta persaudaraan, ketulusan, dan semangat damai, yang diinginkan semua orang".
Tidak heran, Hamba Allah Chevalier sangat menekankan pembentukan kelompok umat beriman awam. Melalui praktik spiritualitas Hati sebagai jalan belas kasih dalam keluarga kita dan di tempat kerja kita, kita berkontribusi pada pembaruan masyarakat. Penting untuk menyampaikan kepada mereka makna mendalam dari Devosi kepada Hati Kudus bukan hanya sebagai praktik devosi yang saleh tetapi sebagai jalan hidup, yaitu sebagai Spiritualitas Hati.
Bukankah jika semakin banyak orang hidup dalam semangat spiritualitas Hati, budaya kekerasan dikikis sedikit demi sedikit;
Budaya konsumerisme diganti dengan budaya hidup dalam kesederhanaan;
Budaya kematian diganti dengan budaya kehidupan;
Dst……….yang berujung pada "Dunia Baru" sebagaimana visi apostolik dari pendiri MSC, Hamba Allah Jules Chevalier....
Selamat membangun budaya cinta untuk mencapai "Dunia Baru" yang dipenuhi dengan buah-buah Roh. "Buah-buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu."Galatia 5:22-23
ISSOUDUN, 8 OKOTOBER 2019
YONGKI WAWO, MSC
ISSOUDUN, 8 OKOTOBER 2019
YONGKI WAWO, MSC
Keren
BalasHapus