Langsung ke konten utama

SEHARI DI LA GARTEMPE-PERANCIS

Pada hari Senin, 24 April 2017 pastor Patrick, Maria, dan saya berangkat ke arah La Gartempe dari Le Blanc. Perjalanan dengan mobil membutuhkan waktu kurang lebih satu jam lebih, melewati desa-desa yang indah-indah. Maklum aroma dan hamparan beragam bunga musim semi ada di mana-mana. Setalah melewati beberapa desa kami masuk ke jalan tol. Suasana pagi yang indah, ditambah cuaca cerah seakan mengetahui keinginan Pastor Patrick untuk memancing. Yah  itulah hobbynya. 
Jalan raya yang kami lalui

Setiap hari senin adalah waktu "istirahat" bagi para pastor keuskupan agung Bourges. Waktu itu dipakai sebaik-baiknya untuk rileks. Maklum di Perancis, pastoral selama sepekan sangat sibuk. Apalagi gaya pastoral di negara sekular ini dipenuhi dengan "janji-janji ketemu" dengan umat di pastoran untuk berbagai urusan. Semua serba janji pada jam dan agenda yang sudah ditentukan.Tidak heran, waktu hari senin untuk rekreasi atau sekedar rileks tanpa kegiatan pastoral benar-benar menjadi momen indah bagi para pastor di Perancis. Pastor Patrick yang gemar memancing dan berburu, menggunakan waktu hari senin untuk salah satu dari dua kegiatan itu. 

Untuk bisa memancing dan berburu, perlu kartu izin. Sejak tahun 2007, Federasi Nasional Perikanan di Perancis bertanggung jawab mengukur tingkat statistik jumlah mereka yang "memancing" secara nasional di Perancis. Begitu banyak fakta menarik yang dilengkapi dengan jumlah izin penangkapan ikan di situs cartedepeche.fr di setiap departemen. Di Perancis, tidak semua orang boleh memancing ikan di sungai-sungai atau di kolam-kolam. Mereka harus mengantungi kartu izin memancing. Pantasan, pastor Patrick yang hobby memancing meminta meminta saya agar mengurus kartu itu agar bisa memancing tanpa kena denda hehehehe...

 

Tampak dalam foto Pastor Patrick dan saya di la Gartempe. Latar belakang sebagaimana tampak dalam foto adalah sebuah jembatan bertingkat di La Gartempe.  Di bagian atas adalah jalur kareta api. Bagian bawahnya adalah untuk mobil dan truk. Ketika berada di bawah jembatan itu saya sempat berimajinasi sejenak "hebat benar orang yang merancang jembatan ini". Dengan tiang jembatan yang sama bisa double fungsi. Memang luar biasa.

 

Kalau kita menyusuri sungai-sungai besar di Perancis, kita bisa jumpai para maniak pancing dengan berbagai atribut pancing yang keren-keren. Itulah orang Perancis. Mereka ingin mengisi waktu-waktu luang mereka dengan kegiatan-kegiatan yang membuat mereka sungguh rileks dan bahagia.

Ada sebuah Penelitian dari sebuah organisasi yang dilakukan pada tahun 2011, yang melibatkan 7.900 orang. Kesimpulan utama dari penelitian itu adalah:

Mereka menghabiskan rata-rata 681 euro / tahun untuk praktek yang biasa. 

Pastor Patrick




La Gartempe

Ketika menyeberangi Gartempe saya bisa sungguh mengagumi INDAHNYA Roc d'Enfer.  Gartempe SUNGGUH menyuguhkan pemandangan yang indah. Di sana-sini tampak hamparan bukit dengan hutan pinus. Situs alam ini biotope ini dilindungi sejak tahun 1991 karena fauna yang kaya dan flora. Di tempat itu juga bisa dijumpai orang-orang yang hanya sekadar berjalan kaki menikmati indahnya hutan, serta panjat tebing. 


 

Komentar

  1. Wah, Pastor.
    Seandainya tol di Jakarta seperti Jalan tol yg pastor sedang lalui, senangnya.
    Alam nya masih sangat indah, asli dan asri. Benar-benar indah. Trima kasih, Pastor. Gbu

    BalasHapus
    Balasan
    1. pasti tidak macet kalau jalan begitu semua wkwkkwkw

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug