Pastor Patrick, Pr |
Setelah
selesai memimpin misa di gereja paroki Tournon St. Martin, pastor Patrick dan
saya langsung ke kampung halaman pastor Patrick tidak jauh dari Chateroux. Nama
kampung itu adalah Maron. Jaraknya cukup jauh, kira-kira 90-an km dari paroki
Tournon St. Martin. Pastor Patrick bertanggung jawab sebagai pastor paroki untuk
dua paroki yakni Le Blanc dan Tournon St. Martin. Daerah Tournon St. Martin
berada dalam kawasan perbatasan antara keuskupan agung Bourges dan
keuskupan Tours. Tidak heran daerah Tournon St. Pierre (di daerah keuskupan
Tours yang berada tidak jauah dari Tournon St. Martin) dilayani oleh pastor
Patrick. Dengan demikian, pastor Patrik dipilih sekaligus oleh dua uskup
(Bourges dan Tours).
Hari itu, Minggu, 23 April, pastor Patrick dan saya ke arah Tournon St. Martin pada pukul 11 siang. Misa berjalan dengan lancar. Saya diminta untuk memimpin misa dan berkhotbah. Setelah itu, kami langsung ke daerah Maron. Ada apa gerangan sehingga pastor Patrick rela jauh-jauh harus ke Maron? Jawabannya karena dia ingin terlibat dalam kegiatan pesta demokrasi di negaranya. Yah...pada hari itu ada PEMILIHAN SECARA LANGSUNG PRESIDEN Perancis untuk putaran pertama. Hak memilih pastor Patrick ada di kampungnya. Sehingga walau jauh dia harus ke tempat itu. Sebelum memilih, kami makan siang di rumah orang tuanya di daerah Maron.
Semangat
partisipasi pastor Patrick untuk ikut serta dalam pemilihan umum seiring dengan
semangat ajaran katolik. Ketika saya menjalankan pembinaan di Skolastikat MSC
Pineleng, pastor Prof. Dr. Yong Ohoitimur sering kali mengingatkan para skolastik yang kelak menjadi imam masa depan agar senantiasa mendorong para awam untuk ikut serta secara aktif dalam kegiatan politik. Bahkan sering kali ada seminar khusus
mengenai “Gereja Katolik dan Politik” yang dimotori oleh sebuah kelompok di
Skolastikat MSC Pineleng (yakni Kelompok Studi Mitra).
So, sahabat-sahabatku yang terkasih jangan bosan-bosan dan alergi dengan dunia politik. Berpartisipasilah
dalam kegiatan politik demi kebaikan dan kesejahteraan bersama. Ajaran Gereja
Katolik mengenai kehidupan politik lugas dan sederhana. Hanya ada dua kata saja yaitu “kesejahteraan
umum” (common good, atau bahasa
Latin-nya bonum commune). Politik
menurut Gereja Katolik adalah memperjuangkan terwujudnya kesejahteraan bersama
itu.
![]() |
Action dengan kartu PEMILU pastor Patrick heheheh |
Melihat
situasi sekarang ini, banyak orang Katolik lalu justru menjauh dan tidak mau
terlibat dalam kegiatan PEMILU, semoga semangat pastor Patrick yang rela jauh-jauh pergi ke daerahnya
untuk mencoblos dalam PEMILU mengisnpirasi kita semua. Panggilan Kristiani
adalah persis terjun ke dalam kondisi carut-marut dunia ini dan memperjuangkan
sekuat tenaga agenda kesejahteraan umum itu. Tuhan kita adalah Tuhan yang
menyelamatkan dengan tinggal dan berjuang dalam suka duka hidup kita, begitu
pula kita mengikuti Dia bukan dengan menjauh, tetapi dengan berjuang dalam
suka-duka kondisi politik kita dewasa ini. AMIN
Komentar
Posting Komentar