Pastoran Paroki St. Cyrl Issoudun |
Hari
ini pastor paroki St. Cyrl Issoudun mengundang komunitas MSC Issoudun untuk
makan siang bersama menjelang natal di pastoran paroki . Hadir juga dalam acara
makan siang itu, vicaris general keuskupan Bourges serta seorang diakon paroki
St. Cyrl dan istrinya. Sudah menjadi kebiasaan setiap tahun ada makan siang
bersama menjelang natal di pastoran itu. Makanan yang enak-enak itu disiapkan
oleh pastor paroki. Dia pintar memasak. Dia mengucapakan selamat datang dan
dengan hangat melayani makanan dan minuman yang melimpah. Saya berbisik kepada
pastor Hans Kwakman yang duduk di sampingku: “Saya tidak mau minum terlalu banyak anggur”. Pastor Hans dengan
semangat “bakusedu”nya mengatakan tidak apa-apa nanti kalau agak pusing, kami
pikul pulang ke komunitas heheheh….Kalau acara pesta begitu di depan
masing-masing orang ada tiga gelas. Masing-masing gelas mewakili masing-masing
isi minuman, anggur putih, anggur merah, air putih, dan masih ada satu gelas
kecil untuk kopi.
Dalam
acara makan, Vicaris General bertanya kepada Martin, Sebastian, dan saya
mengenai kegiatan studi di Angers. Kami bergantian bercerita mengenai
pengalaman kami. Ibu istri diakon berkomentar, “yahhh…daerah Issoudun memang beda dengan Angers. Umat di Issoudun tidak
sebanyak dan se-semangat umat Angers. Bahkan sejak zaman pastor Jules Chevalier
hingga saat ini belum ada pertobatan orang Issoudun. “
Setelah
makan siang dan beres-beres perlengkapan makan, pastor paroki mengajak Martin,
Sebastian dan saya untuk bercerita mengenai situasi pastoral paroki St.Cryl
Issoudun. Dia rumah pastoran yang besar itu kami menjumpai 4 orang ibu yang
menangani berbagai kegiatan. Ada yang menangani katekese anak-anak, orang
dewasa, dan juga seorang sekretaris paroki. Lama kami bercerita. Maklum di
paroki itulah nantinya kami akan menggantikannya. Lumayan kami bisa mengetahui
cerita seorang pastor paroki yang sudah makan garam dalam dunia pelayanan
pastoral di Perancis. Maklum gaya pastoral paroki di Perancis memang beda
sekali dengan cara berpastoral di negara-negara Asia.
Kami
pulang pukul 16:00 ke arah komunitas MSC
Issoudun. Saya mengajak Sebastian untuk mampir di gereja St. Cyrl untuk melihat
kandang natal yang menjadi buah bibir sepanjang 3 hari di komunitas Issoudun. Katanya unik, terbuat dari akar pohon. Benar juga
ternyata unik. Kami menjumpai seorang ibu yang sedang beres-beres di kandang
natal yang terbuat dari akar pohon itu. Kami tidak berlama-lama di gereja
itu. Langsung saja kami mengayunkan
langkah keluar dari gereja itu dan menuju komunitas MSC Issoudun. Saya
istirahat sejenak sebelum mengikuti doa rosario pukul 17 :00 yang dipimpin
oleh pastor Daniel. Dalam doa Rosario, pastor Daniel meminta saya untuk membaca
Injil. Setelah doa rosario, saya kembali ke kamar. Pastor Daniel mengajak saya
untuk ikut bersamanya mengunjungi seorang suster oma yang sedang dirawat di
rumah sakit. Rumah sakit itu letaknya tidak jauh dari komunitas MSC Issodun,
tapi kami menggunakan mobil karena hari sudah mulai gelap dan rasa dingin. Suster Michelle, PBHK nama suster itu. Dia merasa sangat
senang. Dia
merasa sehat. Sebelum pulang kami berdoa bersama. Pastor Daniel meminta saya
memberikan berkat kepada suster itu. Setelah itu kami kembali ke komunitas MSC
Issoudun.
Saat
kami tiba di komunitas, kami menjumpai Martin membuat hiasan natal di ruang
rekreasi. Saya membantunya sejenak. Dia meminta komentar. Saya bilang:”OK bro…”.
Saya melihat ada kain batik halus. Saya bilang itu dari Indonesia bro….
Pastor
Daniel lalu menghampiri kami dan memberikan buku keuskupan agung Bourges. Nama
kami sudah tercantum di buku keuskupan itu, lengkap ada foto dan alamatnya. Buku itu diberi judul “Eglise Catholique en Berry Diocèse de Bourges Annuaire 2017 ».
Terima kasih ya Tuhan untuk pengalaman indah pada hari ini. Saya belajar banyak
dari figure-figur luar biasa. Semangat berpastoral, kreatifitas, bagi waktu
bagi orang lain, dll dari orang-orang yang saya jumpai hari ini. Bagi
saya ini adalah kado yang saya terima sebelum natal di Issoudun. Tuhan
memberkati kita semua. AMIN
Komentar
Posting Komentar