AYOOO MENULIS |
“Pementasan Drama
diambil dari buku Kami Misionaris
karangan Herman Pongantung pada bagian Baiva kepala perang orang Mafulu dan
Uskup de Boismenu yang berusaha mengadakan perdamaian. Suasana yang menegangkan karena kematian
Anioa membuat Baiva akan membalas dendam dengan membunuh para misionaris.”
Kutipan
di atas adalah tulisan pastor Sujoko, MSC ketika melaporkan kegiatan HUT
tarekat MSC ke-162 Ã la Skolastikat
MSC Pineleng dalam milist kesayangan kita bersama. Para frater bisa mementaskan
drama yang berkesan untuk para tamu undangan berkat tulisan menarik dari
konfrater Herman Pongantung, MSC dalam bukunya” Kami Missionaris”. Tidak bisa dibayangkan seandainya tidak pernah
ada orang yang mau menulis arsip mati dalam bahasa Perancis ke dalam bahasa
Indonesia, mengenai fakta perjuangan para misionaris MSC Perancis yang diutus
langsung oleh Pater pendiri tarekat. Pasti tak ada yang tahu betapa “tegarnya”
para missionaris awal dalam membawa misi “agar hati Kudus Yesus dikasihi di
mana-mana” dan menjadi “sakramen universal keselamatan” serta “mewartakan sabda
kebenaran serta melahirkan Gereja-gereja” (Bdk. Ad Gentes).
MENULIS
ITU SULIT?
Banyak
orang berpikir menulis itu adalah kegiatan yang sulit. Itu berlaku bagi orang yang tidak pernah mau mencoba
menulis. Saya berpikir menulis bukan hanya untuk menuangkan ide-ide
filosofis, teologis, dan is-is yang lainnya. Kegiatan menulis bukan juga hanya bagi para penulis kaliber
sekelas Franz Magnis Suseno, cs. Kegiatan gerakan pena di atas keretas atau
mengetik lewat media komputer bisa dilakukan oleh siapa saja, asal memiliki
niat.
Seorang biarawan imam MSC senior menuturkan
bahwa : »dia bisa betah
menjalankan tugas perutusan di tempat yang sama selama bertahun-tahun karena
ada kegiatan kreatif yang dia temukan untuk mengisi waktu luang. » Bagi
konfrater senior itu, kegiatan kreatif yang dipilihnya adalah : »MENULIS. »
Ketika
saya berada di Skolastikat MSC Pineleng, pastor Yong Ohoitimur, MSC pernah dan
bahkan sering memberikan masukan untuk para frater mengenai cara menulis dan
membuat kronik. Para frater pada umumnya merasa terbantu dengan masuka-masukan
itu. Tidak heran, hampir tidak ada frater yang memiliki kendala dalam
menyelesaikan skripsinya.
MEMBIASAKAN MENULIS
Sayangnya,
modal yang ada sejak berada di skolastikat tidak dikembangkan ketika berada di
tengah-tengah kawanan domba. Tentu alasannya adalah kesibukan pastoral. Apalagi medan pastoral MSC yang cukup menantang
dan banyak menguras energi sehingga hampir tidak
ada waktu untuk membaca dan menulis. Saya membayangkan betapa indahnya
kalau para konfrater yang bertugas di tempat-tempat seperti itu berkisah dalam
tulisan. Pasti sangat menanarik. Apalagi
sedikit dibumbui dengan suasana atau setting
keadaan medan pastoral yang menantang. Pasti membawa konfrater lain masuk dalam
“kontemplasi” senasib dan sepenanggung, sehati dan sejiwa (cor unum et anima una) dalam semangat misi yang sama.
Tahun
lalu ketika baru datang ke Issoudun-Perancis, saya dipilih oleh pater General MSC
untuk melaporkan kegiatan selama di Perancis (team internasional yang baru)
untuk komunitas generalat Roma. Saya pun menjalankan itu. Kebiasaan menulis
laporan berita antar kita di Pineleng, memampukan saya untuk membuat laporan
kegiatan di Perancis, teristimewa pengalaman penting yang saya rasa menarik
untuk ditulis. Ketika saya masih berada di skolastikat MSC Pineleng, saya suka
menulis laporan kegiatan yang berlangsung di Biara Hati Kudus MSC Pineleng untuk
majalah antar kita « Warta Chevalier ».
Waktu itu yang menangani majalah itu adalah P. Joni
Astanto, MSC. Kala itu saya mengambil inisiatif untuk mengirim berbagai laporan
kegiatan kepada P. Joni, MSC.
Baru-baru
saya melaporkan secara singkat segala kegiatan selama kami berada di Angers
kepada pihak generalat di Roma. Saya juga kirim laporan yang sama kepada pihak
komunitas Issoudun dan provinsial Perancis-Swiss. Ternyata tulisan itu menarik
hati mereka. Pastor Provinsial
MSC Perancis-Swiss membalas tulisan saya itu : » merci pour ta bonne lettre. Puis-je, avec ta permission, la mettre dans
la Lettre aux confrères de la Province (Entre Nous) ?J'espère que tout se passe
bien pour vous. » Dari kata-katanya itu dia mengucapakan terima kasih
dan meminta izin kepada saya agar kalau bisa laporan saya itu dimasukan dalam
surat « antar kita » Provinsi MSC Perancis-Swiss. Dan saya tanpa ragu
menjawab : » yahhh tentu saja
konfrater… » heeheh….
TULISAN
ITU ABADI
Akhirnya,
berkat tulisan pastor Herman, para skolastik berkreasi. Berarti tulisan itu
menjelma dalam tindakan lainnya. Tulisan itu membawa efek. wow….hebat. Kalau
begitu tulis dan tulis apa saja yang bisa ditulis. Sehingga
suatu waktu bisa menjadi arsip kehidupan yang begitu berharga. Ingat Verba volant
scripta manent. SELAMAT MENULIS
Komentar
Posting Komentar