Suhu pagi ini 5 derajat celcius. Waktu sudah menunjukkan
pukul 07 :30. Namun di luar sana masih tampak gelap. Saya melangkahkan
kaki ke refter komunitas biara MSC Issoudun dengan membawa serta berkas-berkas penting
di tas kecilku. Tak lupa saya mengenakan jaket tebal dan topi dingin. Tidak
sepertinya biasanya saya sarapan pagi lebih dahulu. Biasanya pada jam yang sama
saya pergi ke crypt pater Jules Chevalier untuk memulai hari dengan doa pagi
bersama para konfrater lain. Yahh hari ini saya dan Br. Lionel harus sarapan
lebih dahulu karena hendak pergi ke Châteauroux untuk urusan perpanjangan kartu izin tinggal saya di
Perancis. Walaupun jarak dari Issodun ke Châteauroux tidak terlalu jauh, hanya 30 menit, namun kami sengaja
berangkat pagi-pagi untuk mendapat nomor urutan pertama di Prefektur L’Indre. Setelah
sarapan pagi, kira-kira pukul 07 :45 kami langsung bergegas ke ibu kota
Prefektur L’Indre itu.
Jam
buka prefektur adalah pukul 09.00 pagi. Tapi kami sudah ada di pintu gerbang
prefektur pada pukul 08 :20. Di sekitar pintu gerbang prefektur L’Indre
tampak masih sangat sepi ketika kami tiba. Beberapa saat kemudian orang-orang mulai
berdatangan, baik para pegawai prefektur maupun mereka yang hendak mengurus
berbagai keperluan di prefektur (SIM dll). Tepat pukul 09.00 pagi, pintu
gerbang bagi mereka yang hendak mengurus surat-surat di prefektur dibuka. Ada
seorang penjaga yang memerikasa kartu identitas kami masing-masing. Saya yang paling
muka diperiksa terlebih dahulu. Tahun lalu, saya dua kali datang ke tempat itu,
tapi tidak ada pemeriksaan tanda pengenal. Mungkin mereka mulai lebih waspada
karena adanya terorist di mana-mana saat ini.
Saya
masuk ke ruangan kantor prefektur, dan langsung mengambil nomor urut. Baru 2
menit duduk di ruang tunggu, terlihat dilayar nomor urut saya “300”.Saya pun pergi
ke ruangan yang menangani orang luar negeri. Semua persyaratan untuk
perpanjangan kartu izin tinggal di Perancis, beres. Saya sudah mempersiapkan
foto pas untuk kartu identitas sebanyak 3 lembar (pada hari kemarin saya ambil
gambar di salah satu supermarket di Issoudun), fotocopy passport, attestation
dari superior, attestation tulisan tangan saya yang menerangkan bahwa saya di
Issoudun dibiayai oleh tarekat MSC. Karena persyaratan sudah beres semuanya,
maka hanya butuh waktu 15 menit. Saya hanya meletakan jari-jari di salah satu
mesin untuk mengetahui sidik jari serta mengisi sebuah formulir dan
mencantumkan nomor hp di kolom formulir itu. “Kami akan mengirim sms ke nomor anda jika urusan sudah beres dan siap
menerima kartu yang baru”, kata pegawai yang bernama Dominique itu. Kami
pun kembali ke Issoudun dengan hati gembira.
Pada pukul 11:30 bersama dengan para konfrater lainnya
saya merayakan misa di crypt pater Jules Chevalier. Hari ini ada perayaan HUT
dari P. Daniel, MSC (Rektor Basilika Issoudun). Sebelum masuk ke
sakristi, saya ketemu dengan pater Daniel, dan saya mengucapakan selamat hut
kepadanya. Dia pun bertanya mengenai proses urusan perpanjangan kartu izin
tinggal di Perancis. Saya jawab, semua beres bos hehehe. Pada perayaan misa
kali ini, ada pemandangan lain yang tidak seperti biasanya. Ada seorang anak
muda yang begitu khusyuk mengikuti perayaan ekaristi. Dia duduk paling depan.
Setelah misa, pastor provincial MSC Perancis Swiss, P. Gerard, MSC bertanya
kepadanya. Mungkin dia penasaran dengan semangat anak muda itu. Saat naik
tangga saya persis di belakang mereka. Anak muda itu berkata kepada pastor
Gerard bahwa dirinya adalah seminarist tingkat 4 di Orleans. Dia adalah calon
imam dari keuskupan Tours. Pierre namanya. Dia ke Issoudun untuk merayakan
natal bersama saudarinya yang tinggal di Issoudun. Luar biasa. Semoga panggilan
terus bertambah di negara sekular seperti ini.
Setelah
misa kami langsung bergegas ke refter komunitas. Karena ada HUT pastor Daniel
maka kami rayakan dengan cara special. Pastor Alfred membawa kado untu pastor
Daniel atas nama komunitas. Kami minum anggur special dan lain-lain sebagaimana
layaknya sebuah pesta. Setelah makan siang, pastor Daniel, pastor Martin,
pastor Sebastian dan saya, pergi ke Bourges untuk beberapa tujuan. Ehh..di kota Bourges pastor Daniel memarkir mobil tepat
di muka gedung besar Hôtel de préfecture du Cher. Saya langsung
berkelakar kepada para konfreter itu. « Aduhai…saya hari ini pergi ke dua prefektur yang berbeda, Indre et Cher ».
Di Bourges kami
sempat ke salah satu toko buku katolik dan kami pun melewati pelataran besar
katedral Bourges, di mana pater Jules Chevalier, pendiri MSC ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 14 Juni 1851. Di sekitar katedral itu ada “Les Marchés de
Noël ”atau pasar natal. Di pintu gerbang pasar itu tertulis : »
La ville de Noël ». Memang tampak begitu menarik. Di semua toko di
kota Bourges (tentu juga di kota lain di Perancis) diliputi oleh suasana natal.
Tidak heran komersialisme perayaan Natal di Perancis sangat nampak. Semua hal
di dalam supermarket dirancang dalam nuansa natal. Apalagi tradisi di Perancis
identik dengan tukar menukar kado, jadi hampir semua orang yang keluar dari
supermarket « membawa pulang » paket kado.
Ketika hendak pulang ke Issoudun, saya melihat sekelompok
orang tua cacat dipandu oleh seorang anak muda melewati jalan raya dan hendak
naik mobil yang dikemudikan oleh anak muda itu. Wah orang muda itu begitu sabar
memandu mereka. Mereka kemudian naik ke dalam mobil satu persatu. Orang muda
itu memastikan bahwa semua penumpang orang tua cacat itu berada di tempat
duduknya dengan sabuk pengamanan sudah terpasang. Saya
dan pastor Sebastian melihat « keindahan perbuatan baik si anak muda itu ».
Dalam perjalanan pulang ke Issoudun kami banyak
berdiskusi. Dan yang lebih penting lagi, kami berdoa. Pada pukul 17.00 ketika
komunitas Issoudun sedang berdoa rosario, kami berempat yang sedang dalam
perjalanan pun berdoa. Doa dipimpin oleh pastor Daniel,
dengan berbagai ujud (umat katolik di Indonesia, India, Perancis, Afrika dll).
Semoga pengalaman indah dalam semangat konfraternitas ini tetap membekas dalam hati
sanubariku dalam pelayanan selanjutnya, AMIN
Komentar
Posting Komentar