Langsung ke konten utama

1 NOVEMBER LIBUR NASIONAL UNTUK ORANG PERANCIS




        


Salah satu pekuburan di Perancis

         Setiap tanggal 1 November adalah hari libur nasional bagi negara Perancis. Ada apa gerangan ? yah karena ada perayaan la Toussaint. Seperti namanya, la Toussaint adalah hari raya semua orang kudus. Setiap 1 November Gereja menghormati orang kudus yang tak terhitung banyaknya. Merekalah saksi  yang hidup dan gilang-gemilang akan  kasih Kristus. 

Pada hari ini adalah kesempatan bagi orang Perancis untuk mengikuti misa di gereja-gereja (bagi yang aktif sebagai orang Katolik) dan berziarah ke makam para anggota keluarga serta handai taulan yang sudah meninggal.  Mereka berziarah dengan berdoa, menyalakan lilin di kuburan dan menabur bunga  krisan (des chrysanthèmes). Maklum pada tanggal 2 November bukanlah hari libur nasional.    

La Toussaint  menjadi waktu yang sangat penting bagi keluarga-keluarga di Perancis. Mereka bisa menghabiskan hari bersama-sama dalam suasana penuh suka cita. Ini juga merupakan kesempatan untuk memperkuat ikatan keluarga, karena toh keluarga-keluarga yang berjauhan bisa datang berkumpul untuk membakar lilir di kubur-kubur keluarga besar mereka.

Misa di Gereja St. Joseph Angers
Hari ini saya merayakan perayaan ekaristi di gereja St. Joseph Angers bersama dengan 5 imam lainnya serta dua orang diakon, para misdinar, serta ratusan umat beriman. Perayaan ekaristi berjalan dengan begitu agung. Paduan suara begitu mempesona, membuat suasana misa menjadi hidup. Khotbah yang dibawakan oleh seorang diakon pun sangat menarik. Sebelumnya dia melagukan injil. Wah begitu indah. 

Inti khotbah yang dibawakan oleh diakon itu mengingatkan kita bahwa “menjadi katolik” itu tidak hanya di dunia ini. Katolik yang artinya umum, universal juga ada dalam kehidupan kekal. Himpunan para kudus adalah bukti kekhatolikan itu. Mereka terhimpun dari semua bangsa dan ras. Sungguh-sungguh katolik.

Dari antara para kudus, ada yang secara resmi diakui setelah melewati prosedur yang disebut "kanonisasi" dan kita jadikan model. Tak dapat dipungkiri juga Gereja mengakui bahwa banyak orang lain juga hidup dalam kesetiaan Injil dan pelayanan yang mencerminkan murid Kristus. Itulah sebabnya, pada hari la Toussaint, umat Kristiani seluruh dunia merayakan semua orang kudus, yang dikenal dan tidak dikenal. Hari raya ini juga merupakan kesempatan untuk mengingat bahwa semua orang dipanggil untuk kekudusan dengan jalan yang berbeda. Kekudusan bukan hanya untuk segelintir orang, melainkan untuk  semua orang yang memilih mengikuti jejak Kristus.

Paus Yohanes Paulus II yang juga telah dikanonisasi, pada masa kepausanya mengkanonisasi begitu banyak orang kudus. Di antaranya Maximilian Kolbe, Edith Stein, Padre Pio...Kehidupan orang kudus itu adalah katekese yang sejati dan hidup serta dekat dengan kita. Ini menunjukkan berita tentang kabar baik dan kehadiran aktif dari Roh Kudus di antara manusia. Mereka adalah Saksi kasih Allah yang hidup. 

Teks Ucapan Bahagia dalam Injil misa la Toussaint mengingatkan kita dengan caranya sendiri, bahwa kesucian dapat digapai lewat mendengarkan Firman Tuhan, setia dan percaya kepada-Nya, serta menjunjung tinggi kebaikan, keadilan, kasih, pengampunan dan perdamaian. SELAMAT BERMENUNG!
 
 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TANDA-TANDA KEHADIRAN ALLAH DALAM HIDUP: SEBUAH PERMENUNGAN!

Saya yakin bahwa tidak seorang pun dari kita yang pernah melihat Tuhan. Ketika seseorang berkata, " Saya percaya kepada Tuhan ," dia tidak mengatakan bahwa dia memiliki bukti keberadaan Tuhan, tetapi bahwa dia memiliki iman kepadaNya. Kata " iman " berarti "percaya." Orang-orang yang percaya adalah orang-orang yang bersatu dengan Tuhan. Mereka mengalami kehadiranNya dalam hidup mereka. Mereka tidak percaya pada transendensi sederhana, atau energi, kekuatan yang tak terlihat ... tetapi mereka percaya kepada SESEORANG yang berbicara kepada mereka secara pribadi, melalui peristiwa-peristiwa hidup mereka, dalam pengalaman batin mereka. Tuhan sering dilambangkan dengan cahaya. Seperti matahari, yang tidak bisa saya tatap secara langsung, tetapi yang menerangi apa yang mengelilingi saya, Tuhan, yang tidak saya lihat, menerangi keberadaan saya dengan memberi saya "tanda-tanda" kehadiran-Nya.  Sejak awal, Tuhan berbicara kepada manusia

MENGENAL TAREKAT RGS-ANGERS

Pada hari ini, 15 Desember 2016, kami makan siang di rumah biara tempat lahirnya tarekat Kongregasi Bunda Pengasih Gembala Baik ( juga dikenal sebagai Good Shepherd Sisters – RGS ). Letaknya tidak jauh dari pastoran Santo Yoseph Angers. Pastor Gilles Crand, Pr mengantar P. Sebastian, P. Martin dan saya untuk makan siang di rumah biara yang besar itu . Komunitas itu hanya dihuni oleh 12 orang suster dari berbagai negara, yakni: India, Irlandia, Swiss, Peru, Costarika, Colombia, dan Perancis. Walaupun di biara pusatnya itu hanya dihuni oleh 12 suster, namun tarekat yang lahir di kota Angers itu, sudah menyebar di berbagai negara di dunia. Saya bertanya kepada salah satu suster asal India yang bertugas di situ mengenai jumlah anggota di seluruh dunia.   Dia mengatakan bahwa   kongregasi internasional dalam Gereja Katolik Roma itu, dulu anggotanya hampir 10,000 orang di dunia. Saat ini kira-kira hampir 4.000 hadir di 72 negara di lima benua, termasuk di Indonesia. Kongregasi

SEORANG DUDA BISA MENJADI IMAM?

P. de Vaugelas adalah seorang pastor projo keuskupan agung Bourges-Perancis Tengah.   Dia sebelumnya adalah seorang bapa keluarga yang memiliki pekerjaan top di salah satu bank Amerika di Paris. Selama masa kerja dia sudah berkeliling dunia, termasuk Indonesia. Waktu luang pun dia pernah habiskan untuk masuk dalam sekolah special di Chateroux untuk menjadi pilot. Dia jalankan itu dengan baik, dan mampu menjadi pilot dalam masa belajar hanya dalam satu tahun saja. “Saya kalau mengemudi mobil, tangan selalu siap sedia di bagiaan rem tangan, dll. Itu semua karena saya terbiasa menjadi pilot,” katanya kepadaku saat kami kembali dari l’abbey Fontgombault pada awal bulan April 2017. Yang menarik buat saya adalah sejak istrinya meninggal dia banyak berefleksi untuk menjadi imam. Dalam usianya yang tidak lagi muda (69 tahun), dia tetap rendah hati untuk meminta bimbingan rohani, termasuk meminta bimbingan rohani kepada salah satu konfrater MSC di Issoudun, Alfred Bours, MSC. Dia jug