ANAK MUDA MAUNORI BEREKREASI DI ENA BHALA |
Orang Maunori pasti sudah tidak asing lagi dengan pantai Ena Bhala. Secara etimologis, nama pantai itu diambil dari bahasa Keo, yakni Ena (Pasir) dan Bhala (putih). Lewat namanya itu sudah mencerminkan apa dan bagaimana kondisi pantai itu. Yang pasti adalah ada hamparan pasir putih. Memang benar bentangan pantai pasir
putih itu sungguh-sunguh mempesona. Pantai yang jauh dari keramaian itu memang
belum jadi primadona atau incaran wisata baik lokal maupun mancanegara seperti
halnya pantai Senggigi di Lombok atau pantai Kuta di Bali. Saya membayangkan bagi para pencinta meditasi YOGA, tempat itu sangat pas untuk menimba kekuatan alam serta mengalami keheningan batin tiada tara. Yang ada hanyalan bunyi hempasa ombak yang menobrak atol atau karang perkasa di tanjung-tanjung yang mengapiti pantai nan idah itu.
Sayang keindahan pantai Ena Bhala
baru segelintir orang saja yang menikmatinya, alias belum menjadi pilihan
destinasi wisata untuk masyarakat banyak. Yah…tentu karena sarana dan prasarana
yang tidak memadai dan belum pernah dipromosikan. Saya yakin, kalau pemerintah
setempat mempromosikan tempat itu, pasti suatu saat akan menjelma menjadi
destinasi wisata yang memberi kenangan indah bagi para pengunjung.
DENGAN garis pantai yang cukup panjang, pantai Ena Bhala selalu memamerkan
hamparan pasir putih berkilau. Air laut jernih dan bersih turut memberi kesan
eksotik pantai di daerah Keo Tengah-Nagekeo-Flores-Nusa Tenggara Timur. Banyak
pilihan kegitan selama di pantai Ena Bhala. Salah satunya adalah jogging. Kita juga bisa melepas segala
kepenatan dengan berbaring santai di pantai putih dengan sesekali menikmati tenggelamnya
mentari sore di Ena Bhala. Wah…sebuah panorama dan pengalaman yang begitu
indah untuk dikenang dan dan dirasakan.
Untuk rute menuju pantai Ena Bhala,
Anda dapat tempuh menuju Maunori. Ketika sudah sampai di Maunori, perjalanan
masih butuh waktu 30 menit dengan menggunakan motor laut. SELAMAT DATANG KE PANTAI ENA BHALA.....
Komentar
Posting Komentar